kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penawaran lelang sukuk Selasa (23/6) Rp 38,56 triliun, tertinggi selama kuartal II


Selasa, 23 Juni 2020 / 18:11 WIB
Penawaran lelang sukuk Selasa (23/6) Rp 38,56 triliun, tertinggi selama kuartal II
ILUSTRASI. Pemerintah lelang sukuk: Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk di dealing room Bank OCBC NISP, Jakarta


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (23/6). Dalam lelang sukuk kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 38,85 triliun.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (9/6) yang mencapai Rp 28,64 triliun. Hasil penawaran dalam lelang SBSN kali ini sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang kuartal II-2020.

Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 9,5 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar RP 7 triliun.

Baca Juga: Penawaran Rp 38,85 triliun, pemerintah serap Rp 9,5 triliun di lelang sukuk hari ini

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan tingginya penyerapan lelang kali ini tidak terlepas dari ekspektasi penurunan yield lebih lanjut. Faktor tersebut dinilai berperan besar menjadi pendorong para investor melakukan pembelian di hari ini.

“Hal ini sepertinya juga didukung oleh penurunan suku bunga acuan dan yield hampir seluruh government bond negara berkembang. Selain itu, pergerakan rupiah yang cenderung stabil menambah confidence para peserta,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (23/6).

Kendati demikian, Fikri menilai hasil lelang yang tinggi ini belum tentu berimplikasi terhadap kondisi pasar SBSN saat ini. Pasalnya, cukup sulit menyimpulkan keadaan pasar hanya melalui penawaran di SBSN. Terlebih lagi, investor SBSN cenderung terbatas dibandingkan investor SBN.

Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut salah satu faktor yang membuat lelang kali ini memiliki hasil yang cukup besar adalah dominasi investor domestik yang baik. Ia menilai, mulai dari perbankan, dana pensiun, hingga Manajer Investasi (MI) kemampuannya semakin membaik.

Baca Juga: Peminat Lelang Sukuk Negara Pekan Ini Diprediksi Menurun

“Lelang kali ini asing yang masuk tidak lebih dari 20%, padahal dalam kondisi normal, investor asing bisa capai 35%. Selain itu, kemarin market juga mengalami penguatan, sehingga dorong investor masuk lelang hari ini,” ujar Ramdhan.

Ramdhan menuturkan lelang kali ini animo peserta juga cukup baik dan antusias. Terlihat dari cukup tingginya demand sehingga menekan yield turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×