Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (23/6). Dalam lelang sukuk kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 38,85 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (9/6) yang mencapai Rp 28,64 triliun. Hasil penawaran dalam lelang SBSN kali ini sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang kuartal II-2020.
Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 9,5 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar RP 7 triliun.
Baca Juga: Penawaran Rp 38,85 triliun, pemerintah serap Rp 9,5 triliun di lelang sukuk hari ini
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan tingginya penyerapan lelang kali ini tidak terlepas dari ekspektasi penurunan yield lebih lanjut. Faktor tersebut dinilai berperan besar menjadi pendorong para investor melakukan pembelian di hari ini.
“Hal ini sepertinya juga didukung oleh penurunan suku bunga acuan dan yield hampir seluruh government bond negara berkembang. Selain itu, pergerakan rupiah yang cenderung stabil menambah confidence para peserta,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (23/6).
Kendati demikian, Fikri menilai hasil lelang yang tinggi ini belum tentu berimplikasi terhadap kondisi pasar SBSN saat ini. Pasalnya, cukup sulit menyimpulkan keadaan pasar hanya melalui penawaran di SBSN. Terlebih lagi, investor SBSN cenderung terbatas dibandingkan investor SBN.
Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut salah satu faktor yang membuat lelang kali ini memiliki hasil yang cukup besar adalah dominasi investor domestik yang baik. Ia menilai, mulai dari perbankan, dana pensiun, hingga Manajer Investasi (MI) kemampuannya semakin membaik.
Baca Juga: Peminat Lelang Sukuk Negara Pekan Ini Diprediksi Menurun
“Lelang kali ini asing yang masuk tidak lebih dari 20%, padahal dalam kondisi normal, investor asing bisa capai 35%. Selain itu, kemarin market juga mengalami penguatan, sehingga dorong investor masuk lelang hari ini,” ujar Ramdhan.
Ramdhan menuturkan lelang kali ini animo peserta juga cukup baik dan antusias. Terlihat dari cukup tingginya demand sehingga menekan yield turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News