Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besok Selasa (7/2), pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau sukuk negara. Prospek lelang sukuk diyakini masih bisa mencapai target yang dibidik.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat bahwa minat terhadap lelang surat utang berbasis syariah, cukup baik. Likuiditas SBSN memang lebih rendah dibanding Surat Berharga Negara (SBN), tetapi kebutuhan sukuk diyakini masih tinggi.
SBSN memang punya ceruk pasar tersendiri yang dibutuhkan oleh industri syariah untuk alternatif investasi. Misalnya seperti lembaga keuangan syariah.
Sementara, secara umum pasar obligasi tanah air dinilai tengah dalam tren penguatan. Hal tersebut tecermin dari naiknya harga obligasi, sehingga imbal hasil (yield) menurun.
"Dari akhir tahun lalu, pasar obligasi terus mengalami penguatan harga, sementara yield mengecil," kata Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/2).
Baca Juga: Minat Lelang Sukuk Diproyeksi Masih Tinggi Pada Selasa (7/2)
Ramdhan optimistis bahwa lelang sukuk pekan ini bisa mencapai target yang dibidik oleh pemerintah sebesar Rp 14 triliun. Bahkan, penawaran yang masuk pada lelang sukuk diperkirakan masih bisa di atas Rp 20 triliun.
Jika berkaca dari lelang sukuk sebelumnya, permintaan dan penawaran yang dimenangkan memang terus membaik dibanding akhir tahun lalu. Dengan demikian, Ramdhan meyakini tren positif masih akan berlanjut.
Seperti diketahui, total penawaran masuk pada lelang sukuk dua pekan lalu mencapai Rp 28,55 triliun. Dari total penawaran tersebut, pemerintah menyerap Rp 14,15 triliun atau sedikit lebih tinggi ketimbang target.
Selain itu, Ramdhan melihat seri incaran investor pada lelang sukuk bakal tertuju pada seri-seri di bawah 5 tahun. Sebab, biasanya investor sering melirik seri jangka menengah yang mempertimbangkan likuiditas.
Adapun terdapat 6 seri sukuk negara yang ditawarkan pada lelang kali ini. Jika mengacu pada SBSN tenor menengah, maka seri PBS003 dan PBS037 yang masing-masing jatuh tempo pada 2027 dan 2036 seharusnya akan menjadi buruan investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News