Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk pada lelang surat utang negara (SUN) kedua terakhir tahun ini, Selasa (17/11) mencapai Rp 104,68 triliun. Lelang SUN kecipratan sentimen positif dari sentimen vaksin Covid-19.
Lelang SUN sempat sentuh rekor penawaran masuk Rp 127 triliun di Februari 2020. Menurut website Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), jadwal lelang SUN hanya tinggal sekali, yakni pada1 Desember 2020.
Dari total penawaran yang masuk pada lelang SUN Selasa (17/11), pemerintah hanya memenangkan Rp 24,6 triliun atau masih berada dalam kisaran target indikatif mulai dari Rp 20 triliun.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan, lonjakan penawaran SUN 17 November 2020 didukung euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan uji coba vaksin. Ditambah lagi sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang berdampak positif pada lelang SUN hari ini. "Tercatat bids yang masuk sebesar Rp 104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi keempat sepanjang 2020," kata Deni dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Lelang SUN kedua terakhir tahun ini, penawaran mencapai Rp 104,68 triliun
Selain itu, permintaan investor juga melonjak Rp 57,6% jika dibandingkan dengan permintaan pada lelang SUN dua pekan lalu. Sedangkan bid cover to ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini.
Ditambah lagi, investor asing juga membanjiri lelang SUN. Ini tampak dari peningkatan bid asing yang cukup signifikan terutama untuk tenor panjang. Sehingga, total bids asing naik hampir dua kali lipat dari 11,5% pada lelang sebelumnya menjadi 20,7%. "Masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan investor pada lelang hari ini," ujar dia.
Baca Juga: Penjualan sukuk tabungan ST007 hampir mencapai target awal, Senin (16/11) malam
Kondisi tersebut tercermin dari penurunan yield rata-rata tertimbang untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun. Penurunan yield mencapai 15-45 basis poin (bps) dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
Meski penawaran masuk membeludak, pemerintah hanya memenangkan Rp 24,6 triliun. Ini mempertimbangkan yield atau imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Baca Juga: Diandalkan Sebagai Sumber Pembiayaan Anggaran, Outstanding SBN Tumbuh 26%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News