kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Peminat Lelang SBN Turun, Pemerintah Gelar Lelang dengan Private Placement


Selasa, 29 Maret 2022 / 19:35 WIB
Peminat Lelang SBN Turun, Pemerintah Gelar Lelang dengan Private Placement
ILUSTRASI. Obligasi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partisipasi investor dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) menurun. Pemerintah mulai gencar melakukan alternatif pendanaan.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengumumkan jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN Selasa (29/3) sebesar Rp 41,62 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan hasil lelang SUN dua pekan lalu yang sebesar Rp 49,16 triliun. 

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengatakan minat investor menurun karena masih dipengaruhi sentimen rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). 

Selain itu, penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina juga belum ada titik terang. "Kedua faktor tersebut yang menjadi pertimbangan investor untuk mengurangi agresifitasnya dalam berpartisipasi di lelang," kata Fayadri, Selasa (29/3). 

Sementara, pemerintah menyerap Rp 17,05 triliun. Jumlah ini juga berada di bawah target indikatif pemerintah. 

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Sukuk Senilai Rp 4,01 Triliun dengan Skema Burden Sharing

Lantaran target penyerapan lelang SUN yang tidak terpenuhi, akhirnya membuat pemerintah kembali melakukan lelang SUN tambahan dengan jenis grennshoe option pada Rabu (30/3). Pemerintah menargetkan penyerapan maksimal di Rp 2,95 triliun. 

"Total penawaran yang masuk dan tingkat yield yang diminta investor pada pelaksanaan lelang dan perkembangan pasar obligasi tentunya menjadi faktor yang diperhitungkan ketika pemerintah memutuskan berapa besar jumlah yang akan di serap pada lelang reguler," kata Fayadri. 

Alternatif penerbitan obligasi pemerintah seperti private placement juga mulai pemerintah gencar lakukan di sepanjang Maret. Hal ini dilakukan untuk memenuhi target penerbitan SBN.  Tercatat, nilai penerbitan private placement mencapai Rp 7,5 triliun  dan US$ 650.000 sejak awal tahun hingga Selasa (29/3).  

Fayadri mengatakan, dengan adanya private placement menunjukkan bahwa investasi pada SBN masih menarik. 
"Tingkat yield serta nominal yang diajukan investor private placement menjadi faktor utama yang membuat pemerintah mengakomodir permintaan tersebut," kata Fayadri. 

Fayadri juga melihat adanya private placement juga menjadi sentimen positif yang menunjukkan masih tingginya kepercayaan investor terhadap pasar obligasi pemerintah.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga mengatakan pemerintah tidak menyerap banyak di lelang reguler karena kondisi ketidakpastian ekonomi membuat inevstor cenderung meminta yield yang lebih tinggi. 

Sedangkan, melalui private placement pemerintah dan investor dapat mensepakati yield yang lebih tergambar di pasar sekunder. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×