kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Pemerintah tunda proyek infrastruktur, ini strategi Waskita Karya


Selasa, 18 September 2018 / 22:49 WIB
Pemerintah tunda proyek infrastruktur, ini strategi Waskita Karya
ILUSTRASI. Proyek pembangunan tol oleh WSKT


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk mengkaji sejumlah proyek infrastruktur tentu akan berefek pada target bisnis PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Perusahaan ini tengah memutar otak untuk mengejar target kontrak di tahun ini pasca evaluasi proyek infrastruktur pemerintah.

Direktur Keuangan WSKT Harris Gunawan menjelaskan bahwa sejak 2014, Waskita telah melakukan investasi pada proyek jalan tol melalui Waskita Toll Road (WKR). Sehingga 70%-80% proyek yang dikelola Waskita saat ini masih merupakan proyek atas pengembangan usaha proyek jalan tol yang dilakukan oleh WTR. Sedangkan untuk proyek pemerintah, hanya sekitar 5% dari total nilai kontrak yang dikelola Waskita saat ini.

"Ke depannya, Waskita juga akan tetap melakukan ekspansi melalui investasi properti melalui Waskita Karya Realty (WKR), dimana akan membangun kawasan di daerah Jawa Barat, yang berdekatan dengan lokasi salah satu ruas jalan tol yang dimiliki WTR. Selain properti, Waskita masih akan berinvestasi pada beberapa ruas jalan tol di Jawa dan Kalimantan, serta akan mencoba menjajaki kesempatan investasi infrastruktur lainnya,” ujar Harris Gunawan kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9).

Harris menambahkan, pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh anak perusahaan inilah yang diharapkan akan menopang pencapaian kontrak baru yang dimiliki Waskita selain dari proyek konvensional infrastruktur lainnya. “Hanya saja proyek pemerintah tetap akan menjadi target utama kami untuk meningkatkan perolehan kontrak baru di tahun depan,” jelasnya.

Catatan saja, tahun ini WSKT menargetkan laba sebesar Rp 5 triliun. Sebagai perbandingan saja, emiten konstruksi pelat merah ini meraih laba Rp 4,20 triliun di tahun lalu. “Targetnya naik 7%-10% dari tahun lalu. Revisi target ini akibat beberapa proyek yang mengalami kemunduran. Seperti tidak ikut dalam investasi proyek tol Probolinggo-Banyuwangi yang kerjasamanya dengan Jasa Marga. Hal ini karena pertimbangan bisnis,” sebut Harris.

Pada Agustus 2018, nilai kontrak yang diperoleh WSKT sebesar Rp 11,8 triliun yang sudah didapat. Itu berasal dari sisa kontrak tahun lalu dan tambahan kontrak baru yang didapat tahun ini. Sebagian besarnya adalah proyek tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×