Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD), pemerintah akan menggenjot lima destinasi wisata super prioritas pada tahun 2020. Destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah akan menyiapkan anggaran Rp 7,2 triliun untuk lima super prioritas tersebut, yang posnya tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga. Alokasi untuk Danau Toba Rp 2,52 triliun, Borobudur Rp 1,51 triliun, Mandalika Rp1,75 triliun, Labuan Bajo Rp 991,1 miliar dan Likupang Rp 499,8 miliar.
Melihat rencana pemerintah tersebut, Corporate Marketing Communication Manager Sahid Hotels & Resorts Lenny Julia mengatakan manajemen akan mengembangkan jaringan di lima daerah tersebut.
"Saat ini Sahid Hotels & Resorts lebih fokus untuk mengelola. Untuk destinasi tersebut sudah masuk ke dalam list prioritas kami," jelas Lenny kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).
Sayangnya Lenny belum membicarakan lebih lanjut mengenai rencana perusahaan. Lenny pernah mengatakan kepada Kontan.co.id, Sahid Group antusias dalam mendukung program pemerintah untuk 10 Bali Baru dengan mengembangkan jaringan bisnisnya ke daerah tersebut. Saat ini Sahid baru membuka hotelnya di Wakatobi dan Morotai.
Baca Juga: Begini upaya Sahid Group mendorong pariwisata di Morotai
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Sahid Group menyiapkan pembukaan 405 kamar pada semester II-2019 hingga semester I-2020.
Hotel di Morotai dibuka oleh Sahid pada Agustus 2019 dengan jumlah kamar 30 dan akan bertambah menjadi 60 kamar. Selanjutnya, Sahid akan ekspansi di Uzbekistan yaitu di Samarkand dan Bukhara dengan total 460 kamar.
Semester I-2020, Sahid Group akan membuka Allure Villas Pangandaran managed by Sahid yang mana akan dibuka 135 kamar dan menambah jumlah villa di Sahid Resort Gili Trawangan-Lombok menjadi 40 villa dari yang sebelumnya 28 villa.
Sementara itu, Direktur Utama Eastparc Hotel (EAST) Khalid bin Omar Abdat mengatakan manajemen belum memiliki rencana melakukan ekspansi ke destinasi wisata tersebut. Pihaknya masih akan fokus membangun hotel bintang empat bernama Eastparc Express di Yogyakarta.
Setali tiga uang, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) juga belum memiliki rencana jangka pendek untuk membangun bisnis di lima daerah super prioritas tersebut.
"Melirik sih sudah, tetapi kita wait and see karena harga tanah menjadi tidak logis," jelas Direktur Keuangan PT Citra Putra Realty Tbk Dodon Tri Koeswardana.
CLAY justru melirik lokasi lain yaitu Batam, Semarang dan Singkawang. Namun masih dalam tahap pengkajian. Rencana lainnya, di sisa tahun ini CLAY akan menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit di Pontianak serta pembenahan aset yang sudah dimilikinya mulai dari sistem hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News