Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kabar gembira bagi investor ritel yang ingin membenamkan duit di instrumen surat utang. Pemerintah akan menerbitkan obligasi negara ritel (ORI) seri 011 pada Oktober mendatang. Perkiraan analis, obligasi ritel bertenor tiga tahun ini akan menawarkan kupon antara 7%-8,75%. Imbal hasil ini beti alias beda tispis dengan bunga deposito, yang menurut Pusat Informasi Pasar Uang rata-rata 7,11% (1 bulan) dan 6,8% (12 bulan).
Kepala Sub-Direktorat Pengelolaan Portofolio SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Agung Galih Satwiko menjelaskan rencana penerbitan ORI teranyar ini dilakukan di bulan September atau Oktober nanti. Pemerintah menargetkan bisa menyerap Rp 20 triliun dari penerbitan ORI 011, relatif sama dengan ORI 010 yang sebesar Rp 20,21 triliun.
"Meskipun tahun ini target surat berharga negara (SBN) naik, target penerbitan ORI tetap Rp 20 triliun. Kenaikan target SBN akan lebih banyak diserap dari lelang dan SBN valas," kata Agung, akhir pekan lalu.
Sekadar informasi, target SBN tahun ini naik Rp 69,9 triliun atau 34% menjadi Rp 274,7 triliun ketimbang target semula sebesar Rp 205 trilliun. Target penerbitan SBN meningkat untuk menambal defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014. Sebelumnya, Direktur SUN DJPU Loto Srinaita Ginting mengatakan, pemesanan ORI dijadwalkan 1-16 Oktober 2014. Sedangkan penetapan kupon pada 26 September 2014.
Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat rata-rata yield obligasi pemerintah dalam Indonesia Goverment Bond (IGB) Effective Yield Index naik 0,0009% menjadi 8,28% pada perdagangan Selasa (8/7) dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Rata-rata harga obligasi negara atau IGB Clean Price Index turun 0,038% menjadi 11.021 pada periode yang sama.
Tren yield surat utang negara (SUN) meningkat, apa dampaknya ke ORI tahun ini? Analis Fixed Income BNI Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan ORI 011 akan memberikan kupon sekitar 8,75% kepada investor. Besaran kupon tersebut serupa dengan saving bonds ritel (SBR) April 2014 lalu.
"Namun apabila Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan jelang penawaran ORI, kupon bisa lebih tinggi agar menarik minat investor ritel," ujar Made.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga memprediksi, ORI bisa memberikan kupon sekitar 7% hingga 8% kepada investor. Prediksi tersebut mempertimbangkan laju inflasi yang diperkirakan bakal lebih stabil. Sehingga membawa dampak positif terhadap pasar obligasi dan yield mengalami penurunan.
"Apabila ORI terbit di bulan Oktober, inflasi relatif cukup terkendali, mengingat puncak inflasi di Juli dan Agustus," tutur dia. Faktor lain, penerbitan ORI pasca terbentuknya pemerintah baru, yang juga akan memberi dampak positif di sektor keuangan. Dia memprediksi, investor masih akan memburu ORI 011. Perkiraan Desmon, total permintaan yang masuk sesuai target, yakni Rp 20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News