Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dari lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (30/8), pemerintah meraih dana Rp 13 triliun. Angka tersebut di atas target indikatif yang dipatok Rp 12 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebutkan, total penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp 22,11 triliun.
Ada empat seri SUN yang dimenangkan oleh pemerintah. Pertama, SPN12161202 yang diserap Rp 2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,6% dan imbalan diskonto. Obligasi ini mengoleksi penawaran Rp 2,37 triliun dengan yield tertinggi 6,1% dan yield terendah 5,4%. Instrumen tersebut akan jatuh tempo pada 2 Desember 2016.
Kedua, FR0056 yang dimenangkan Rp 6,8 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,13% dan kupon 8,37%. Efek ini membukukan penawaran Rp 10,75 triliun dengan yield tertinggi 7,32% dan yield terendah 7,08%. Surat utang tersebut tenggat waktunya 15 September 2026.
Ketiga, FR0073 yang diserap Rp 2,85 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,39% dan kupon 8,75%. SUN ini mencetak penawaran Rp 4,05 triliun dengan yield tertinggi 7,54% dan yield terendah 7,36%. Obligasi tersebut bakal kadaluarsa pada 15 Mei 2031.
Keempat, FR0072 yang dimenangkan Rp 1,35 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,47% dan kupon 8,25%. Instrumen ini menghimpun penawaran Rp 3,93 triliun dengan yield tertinggi 7,75% dan yield terendah 7,46%. Efek tersebut akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.
Namun seri SPN12170804 yang tenggat waktunya 4 Agustus 2017 tidak dimenangkan oleh pemerintah. Surat utang ini mencatatkan penawaran Rp 993 miliar dengan yield tertinggi 6,75% dan yield terendah 6,1%.
Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Setelmen bakal dihelat pada 1 September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News