kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah pasang target awal penjualan ORI018 Rp 5 triliun


Kamis, 01 Oktober 2020 / 20:08 WIB
Pemerintah pasang target awal penjualan ORI018 Rp 5 triliun
ILUSTRASI. ORI018 menjadi surat utang ritel kelima yang diterbitkan tahun ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai membuka masa penawaran obligasi negara ritel (ORI) seri ORI018 mulai hari ini, Kamis (1/10). ORI018 menjadi surat utang ritel kelima yang diterbitkan tahun ini, sebelumnya ada SBR009, SR012, ORI017, dan SR013. Seri ini menjadi surat utang ritel terakhir yang dapat diperdagangkan, mengingat seri terakhir yang akan diterbitkan adalah ST007.

ORI018 memiliki imbal hasil sebesar 5,70% yang bersifat tetap atau fixed rate dengan tenor selama tiga tahun. Kupon tersebut sebenarnya secara nominal jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan ORI017 (6,30%) dan SR013 (6,05%).

Plt Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan pemerintah menurunkan imbal hasil ORI018 menyesuaikan dengan keadaan di pasar obligasi.

“Dalam kondisi tren yield SBN baik di pasar perdana maupun pasar sekunder menurun, maka kupon untuk SBN ritel pun akan menyesuaikan dengan tren tersebut, begitupun dengan ORI018,” jelas Deni kepada Kontan.co.id, Kamis (1/10).

Baca Juga: BRI pasang target penjualan ORI018 sebesar Rp 500 miliar

Walau dari segi kupon mengalami penurunan, Deni menyebut ORI018 masih tetap menjadi instrumen investasi yang menarik, misalnya dengan simpanan di perbankan. Terlebih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru saja menurunkan suku bunga penjaminan dari 5,25% menjadi 5,0%.

Terkait target penjualan ORI018, Deni menyebut pemerintah mematok target awal sebesar Rp 5 triliun. “Sementara untuk target secara keseluruhan, ORI018 ini tidak ditargetkan harus bisa melewati pencapaian SBN ritel sebelumnya,” tutup Deni.

Adapun penjualan dua seri SBN ritel terakhir, yakni ORI017 dan SR013 masing-masing sebesar Rp 18,34 triliun dan Rp 25,67 triliun. Bagi Anda yang tertarik, ORI018 dapat dibeli secara online melalui 25 mitra distribusi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun penutupan penjualan ORI018 masih pada 21 Oktober mendatang.

Baca Juga: BNI pasang target awal Rp 400 miliar untuk penjualan ORI018

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×