Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) kembali menggelar lelang surat berharga negara (SBN) pada Selasa (21/5). Dalam lelang kali ini, total penawaran yang masuk mencapai Rp 26,20 triliun.
Dari total penawaran yang masuk untuk tujuh seri surat utang, pemerintah hanya memenangkan Rp 10,8 triliun, lebih rendah daripada target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 15 triliun. Sehingga realisasi penerbitan SBN per 21 Mei 2019 mencapai 56,20% dan sejalan dengan strategi front loading yang diterapkan pemerintah.
Dalam lelang ini seri FR0078 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2029 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran sebesar Rp 7,41 triliun. Pemerintah juga menyerap dana paling besar dari seri ini, yaitu Rp 3,1 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri ini 8,09%.
Selanjutnya, seri FR0068 menerima penawaran masuk dari investor sebesar Rp 5,38 triliun. Adapun yang diserap pemerintah sebanyak Rp 2,4 triliun dari seri ini dan memenangkan yield sebesar 8,60%. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.
Seri SPN12200213 yang bakal jatuh tempo di 13 Februari 2020 ini juga mendapat penawaran masuk Rp 4,54 triliun. Dari jumlah tersebut, serapan pemerintah mencapai Rp 2,2 triliun, dengan yield yang dimenangkan 5,94%.
Sementara, seri FR0077 mendapat penawaran masuk sebesar Rp 3,19 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini diserap pemerintah sebanyak Rp 2,1 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,58%.
Adapun untuk seri SPN03190822 menerima penawaran Rp 2,4 triliun. Seri ini belum memiliki yield rata-rata tertimbang dan akan jatuh tempo pada 22 Agustus 2019. Untuk seri ini, Pemerintah tidak menyerap sama sekali.
Sedangkan untuk seri FR0079 mendapatkan penawaran sebanyak Rp 1,80 triliun. Seri yang bakal jatuh tempo 15 April 2039 ini, memiliki yield rata-rata tertimbang cukup tinggi yakni 8,69%, dimana yang diserap pemerintah hanya Rp 900 miliar.
Terakhir, seri yang mendapatkan penawaran terendah yakni Rp 460 miliar adalah seri FR0076. Meskipun begitu, seri ini menawarkan yield rata-rata tertimbang sebanyak 8,76% dengan jatuh tempo 15 Mei 2048. Untuk seri ini, pemerintah hanya menyerap Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News