kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah menyerap Rp 300,75 triliun dari lelang SBN dan SBSN pada kuartal I-2021


Kamis, 01 April 2021 / 15:57 WIB
Pemerintah menyerap Rp 300,75 triliun dari lelang SBN dan SBSN pada kuartal I-2021
ILUSTRASI. Pemerintah sering mengadakan lelang SUN tambahan selama kuartal pertama lalu.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama 2021 pemerintah telah mengadakan tujuh kali lelang Surat Utang Negara (SUN) dan empat kali lelang SUN tambahan. Sementara untuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pemerintah telah menggelar enam kali lelang SBSN dan lima kali lelang SBSN tambahan.

Dari seluruh lelang tersebut, pemerintah mengantongi dana Rp 300,75 triliun. Dengan rincian, dari SUN sebesar Rp 220,77 triliun dan dari SBSN sebesar Rp 79,98 triliun.

Selain melalui SUN dan SBSN, pemerintah juga mencari dana tambahan melalui penerbitan SUN global senilai US$ 3 miliar dan € 1 miliar. Adapun penerbitan SUN global ini dilakukan pada 12 Januari 2021 dan disambut antusias oleh investor. 

Pemerintah tercatat cukup sering mengadakan lelang tambahan selama kuartal pertama kemarin. Hal ini tidak terlepas dari beberapa lelang dana yang diserap pemerintah masih di bawah target sehingga lelang tambahan pun diadakan keesokan harinya.

Baca Juga: Bareksa laporkan akun-akun Telegram yang memalsukan nama Bareksa dan izin OJK

Berikut rincian hasil lelang SUN sepanjang kuartal pertama 2021:

Dari tujuh kali lelang SUN, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 420,87 triliun. Sementara pemerintah mematok target indikatif maksimal sebesar Rp 345 triliun. Adapun dana yang diserap pemerintah sebesar Rp 171,10 triliun.

Dari ketujuh lelang tersebut, lelang SUN pada 5 Januari 2021 merupakan lelang dengan jumlah penawaran tertinggi, yakni Rp 97,17 triliun. Sedangkan lelang SUN 30 Maret 2021 merupakan yang terendah, dengan jumlah penawaran hanya Rp 33,95 triliun.

Pemerintah tercatat mengadakan empat kali lelang SUN tambahan. Adapun pada lelang tambahan tersebut, jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 63,29 triliun dan pemerintah menyerap Rp 49,67 triliun.

Dari segi yield, yakni seri acuan 10 tahun FR0087, yield tertinggi terjadi pada 19 Maret 2021 di level 6,78% sementara terendah pada 4 Januari 2021 di level 5,87%. Adapun sepanjang kuartal pertama 2021, rata-rata yield untuk seri acuan tersebut berada di level 6,39%.

Baca Juga: Jumlah investor pemula layanan Invest di OVO meningkat hingga 250 ribu pengguna

Lalu, berikut rincian hasil lelang SBSN sepanjang kuartal pertama 2021:

Pemerintah tercatat mengadakan enam kali lelang SBSN dengan jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 133,10 triliun. Sementara pemerintah total mematok target sebesar Rp 76 triliun. Dari jumlah penawaran tersebut, pemerintah memutuskan menyerap sebanyak Rp 48,18 triliun.

Dari keenam lelang tersebut, lelang SBSN pada 9 Februari 2021 merupakan lelang sukuk dengan jumlah penawaran tertinggi, yakni Rp 26,11 triliun. Sedangkan lelang SBSN 21 Maret 2021 merupakan yang terendah, dengan jumlah penawaran hanya Rp 17,16 triliun.

Dengan lima kali lelang SBSN tambahan, pemerintah berhasil mengantongi dana tambahan hingga Rp31,80 triliun. Adapun, dari kelima lelang tambahan tersebut, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 35,52 triliun.

Baca Juga: Porsi BI di SBN semakin besar, demi stabilkan pasar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×