Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atawa sukuk negara pada hari ini, Selasa (4/8).
Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk turun tipis dari lelang sukuk negara dua pekan lalu. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk sebanyak Rp 39,77 triliun. Selasa (21/7), penawaran yang masuk mencapai Rp 40,20 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 11 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini melebihi target indikatif pemerintah yang ditetapkan sebesar Rp 8 triliun.
Baca Juga: CDS menurun, kepemilikan asing di SBN naik
Dalam lelang sukuk kali ini, seri PBS027 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2023 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 12,625 triliun. Namun, seri yang paling banyak dimenangkan adalah PBS028. Nominal yang diserap mencapai Rp 5 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7,72%.
Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:
- Seri SPN-S 05022021 yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,515 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3.48%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 950 miliar.
- Seri PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 12,625 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,14%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,65 triliun pada seri ini.
- Seri PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 9,513 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,88%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,40 triliun pada seri ini.
- Seri PBS025 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 6,437 triliun. Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dan memenangkan seri ini.
- Seri PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 9,677 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,72%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 5 triliun pada seri ini.
Baca Juga: Penerbitan SBN burden sharing belum siap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News