Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Kemudian PPh final sebesar 2,65% dari yang sebelumnya 3% untuk pekerja konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa selain yang tidak memiliki kualifikasi usaha atau usaha perorangan dan usaha kecil. Terakhir PPh final sebesar 3,5% dari yang sebelumnya 4% untuk konsultasi konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha.
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menanggapi soal pengurangan PPh final terutama yang diturunkan menjadi 3,5% dari sebelumnya 4%. Hal ini diprediksi akan mempengaruhi kinerja emiten konstruksi besar terutama BUMN Karya.
"Menurut perhitungan kami, pajak yang lebih rendah seharusnya memberikan dorongan pada laba sebesar 9% hingga 20% di tahun ini," jelas Joey, Rabu (17/3).
Baca Juga: Emiten Ramai-Ramai Mengulur Jatuh Tempo Pembayaran Utang
Dia merinci, WIKA akan merasakan kenaikan laba hingga 9%, PTPP sebesar 15%, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar 19% dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar 20%. Dus, Joey melihat sektor konstruksi akan bullish di tahun ini terutama karena adanya dukungan kebijakan yang akan merangsang pertumbuhan di sektor konstruksi dan properti.
Joey masih merekomendasikan beli untuk saham WIKA dengan target harga Rp 2.360, PTPP Rp 3.000, WSKT Rp 2.250 dan ADHI Rp 2.100. Namun pilihan utama jatuh pada PTPP dengan valuasi termurah di antara sektor konstruksi, tapi tetap memiliki neraca keuangan yang sehat.
Baca Juga: Pemerintah akan turunkan tarif PPh final jasa konstruksi, lihat rincian tarifnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News