Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah berencana menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara berbasis proyek (Project Based Sukuk) pada 16 Oktober mendatang.
Dalam lelang tersebut, pemerintah menawarkan lima seri sukuk yaitu SPN-S 17042013 (penerbitan baru) bertenor 6 bulan, PBS001 (reopening) bertenor 4 tahun, PBS002 (reopening) bertenor 10 tahun, PBS003 (reopening) bertenor 15 tahun, serta PBS004 (reopening) bertenor 25 tahun.
Lelang ini dilakukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN 2012. Target indikatif pemerintah dari rencana lelang kelima sukuk ini sebesar Rp 500 miliar.
Data Dirjen Pengelolaan Utang Negara (DJPU), menyebutkan, peserta lelang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Panin Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Citibank N.A., serta Bank Negara Indonesia Syariah.
Selain itu, juga terdapat perusahaan efek seperti PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, dan PT Bahana Securities.
Penjualan SBSN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News