kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Pemangkasan Suku Bunga Berpotensi Dorong Kinerja Obligasi Korporasi


Selasa, 23 September 2025 / 16:02 WIB
Pemangkasan Suku Bunga Berpotensi Dorong Kinerja Obligasi Korporasi
ILUSTRASI. Obligasi korporasi diproyeksi tetap menarik usai The Fed dan Bank Indonesia memangkas suku bunga. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pemangkasan suku bunga berdampak positif terhadap obligasi korporasi karena yield benchmark turun.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Obligasi korporasi diproyeksi tetap menarik usai The Fed dan Bank Indonesia memangkas suku bunga. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pemangkasan suku bunga berdampak positif terhadap obligasi korporasi karena yield benchmark turun. Ekspektasi pemotongan suku bunga lanjutan juga menjadi katalis yang bisa meningkatkan penawaran dan permintaan obligasi korporasi kedepannya.  

“Obligasi korporasi masih menarik, yield yang ditawarkan masih cukup tinggi, harga stabil, dan potensi capital gain di siklus penurunan suku bunga,” ujar David kepada Kontan, Selasa (23/9/2025).  

Baca Juga: Bank Victoria Terbitkan Obligasi Rp 750 Miliar, Dengan Bunga 8,25% per Tahun

David menyebut obligasi korporasi berdenominasi rupiah  tumbuh 11,2% YoY di 2024 dan per semester I – 2025 dan sudah meningkat 48,31% YoY. Hal itu menunjukkan minat terhadap instrumen obligasi korporasi masih tinggi meski dalam kondisi ketidakpastian global yang tinggi.

Kedepan, David memaparkan sentimen positif obligasi korporasi mencakup kebutuhan refinancing yang cukup tinggi, pemangkasan suku bunga BI dan Fed (menurunkan biaya penerbitan dan premi risiko), pelonggaran moneter dorong leverage korporasi, dan pertumbuhan ekonomi stabil. Namun sentimen negatif datang dari belum pulihnya ekonomi dan perdagangan global yang memengaruhi ekspektasi kinerja korporasi.

Lebih lanjut David memproyeksikan rata-rata kupon obligasi korporasi tenor 3 tahun rating AAA mencapai 6,6% dan rating BBB sekitar 10,5%. Ini lebih menarik dari obligasi pemerintah, ditambah juga ada potensi capital gain dari kenaikan harga obligasi. 

“Prospek return obligasi korporasi masih menjanjikan,” ucap David. 

Baca Juga: Pefindo Beri Peringkat idAA untuk Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Obligasi

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan, obligasi korporasi umumnya menawarkan kupon yang lebih tinggi dibandingkan SUN. Namun risikonya sangat bergantung pada kualitas kredit penerbit. Maka dari itu, investor perlu memperhatikan rating obligasinya. 

Imam melihat, obligasi dapat digunakan pada jangka waktu apapun. Namun strategi yang diterapkan perlu disesuaikan. Untuk investor dengan horizon jangka pendek, instrumen yang relatif aman adalah obligasi negara tenor pendek atau obligasi korporasi tenor pendek yang dibeli di pasar perdana.

“Dengan strategi buy and hold hingga jatuh tempo, investor dapat mengurangi risiko volatilitas harga di pasar sekunder, dengan catatan penerbit obligasi korporasi harus memiliki kualitas kredit yang solid dan berada pada level investment grade,” ujar Imam. 

Sementara bagi investor jangka panjang yang bertransaksi di pasar sekunder, posisi harga obligasi menjadi penting untuk diperhatikan, apakah berada pada level discount, par, atau premium. "Pembelian di level discount atau par akan memberikan peluang yield yang lebih menarik," terang Imam.

Selanjutnya: Mata Uang Asia Selasa (23/9): Rupiah Loyo 4 Hari Beruntun, Rupee Cetak Rekor Terendah

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×