Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sentimen penggerak rupiah pada pekan depan cenderung sepi. Namun, penguatan rupiah pekan ini diprediksi berlanjut hingga sepekan ke depan.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan, perkembangan ekonomi Indonesia saat ini membuka ruang bagi pemerintah dan BI untuk menerapkan kebijakan yang lebih longgar.
Stimulus ekonomi hingga ke paket kebijakan ekonomi pemerintah hingga jilid IX mulai memberi dampak positif pada perekonomian.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 yang berada di level 5,04% atau lebih baik dari kuartal sebelumnya 4,74% dan proyeksi sebesar 4,9%. Sebelumnya, inflasi bulan Januari juga cukup terkendali di level 0,51%.
Di sisi lain, kondisi ekonomi global yang tidak pasti melunturkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini sehingga mengurangi pamor dollar AS. "Kondisi ini mendukung penguatan rupiah," kata Rully.
Rully menduga, efek data positif dari pertumbuhan ekonomi akan berlanjut hingga pekan depan. Apalagi, jika data tenaga kerja AS yakni Non Farm Employment Change bulan lu berada di bawah proyeksi.
Harapannya, tingkat keyakinan pelaku pasar terhadap rupiah juga semakin meningkat seiring dengan perkembangan positif dari dalam negeri. Dengan demikian, rupiah dapat menguat dalam sepekan ke depan.
Di pasar Spot, Jumat (5/2) rupiah menguat 0,12% ke level Rp 13.624 dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan ini, rupiah menanjak 1,11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
