kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Peluang kenaikan harga emas tetap terbuka


Kamis, 27 April 2017 / 05:10 WIB
Peluang kenaikan harga emas tetap terbuka


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Peluang kenaikan harga emas masih terbuka. Meski sedang tertekan, emas bisa berharap pada dukungan konflik geopolitik yang belum juga reda.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/4) pukul 18.49 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2017 di Commodity Exchange melemah 0,13% ke level US$ 1.265,5 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, emas terkikis 1,3%.

Di tengah tekanan saat ini, masih ada harapan bagi emas untuk kembali menguat. Alwi Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka menyebutkan, konflik geopolitik di Semenanjung Korea yang belum juga reda masih menopang prospek harga emas.

Konflik bahkan semakin memanas lantaran Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan kapal induk dan kapal selam terus berada di Semenanjung Korea. Hal tersebut sebagai respon atas uji coba nuklir Korea Utara.

Ditambah lagi dengan Jepang yang mengirim dua kapal untuk bergabung dengan AS. Kelanjutan konflik ini akan tergantung upaya China dalam melakukan negosiasi dengan Korea Utara sebagai sekutunya.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump memang sedang menyusun rincian rencana kebijakan pajak. Tetapi rencana tersebut masih harus diajukan ke kongres. Jika pada akhirnya kongres AS tidak menyetujui rencana tersebut, maka emas kemungkinan kembali terangkat.

Presiden Trump saat ini juga sedang mengajukan tambahan anggaran untuk militer serta pembangunan tembok perbatasan AS - Meksiko. Pengajuan anggaran tersebut sedang menjadi perdebatan antara partai Demokrat dan Republik. Apabila terjadi ketidaksepakatan, maka AS beresiko mengalami government shut down.

Kondisi ini pernah terjadi pada masa pemerintahan Presiden Barrack Obama, dimana pemerintahan AS sempat tutup selama 17 hari. "Hal ini akan memberi efek negatif bagi dollar AS sehingga emas memiliki peluang untuk menguat," tutur Alwi.

Sementara melihat dari sisi permintaan, belum ada sinyal kenaikan signifikan baik dari India maupun China sebagai konsumen emas terbesar di dunia. Alwi memperkirakan harga emas akan bergerak dalam kisaran US$ 1.230 - US$ 1.300 per ons troi hingga akhir kuartal kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×