Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan rupiah pekan ini belum mendapat sokongan dari sentimen dalam negeri. Namun demikian, rupiah berpeluang menguat lantaran mengambil peluang melemahnya dollar AS.
Di pasar spot, Selasa (9/2) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah tipis 0,11% ke level Rp 13.612 dibanding sehari sebelumnya.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan rupiah sebenarnya menguat jika dilihat dari performa harian. Rupiah terbantu oleh pelemahan dollar AS seiring dengan melemahnya bursa saham.
Di samping itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara diprediksi akan berlanjut tahun ini. "Investor beralih ke emas dan yen sebagai aset aman," ujar Agus.
Mengecilnya peluang The Fed menaikkan suku bunga, menurut Agus turut membawa sentimen positif bagi rupiah.
Data penjualan mobil dan ritel dalam negeri menjadi sentimen internal penggerak rupiah pada Rabu (10/2). Penjualan mobil secara tahunan pada bulan Januari diprediksi minus 13,5% dari sebelumnya minus 7%.
Sementara penjaulan ritel bulan Desember 2015 diproyeksi turun ke angka 4,8% dari sebelumnya 10,2%. Namun, pengaruh data tersebut tidak signifikan terhadap pergerakan rupiah.
Selanjutnya, rupiah menunggu data neraca perdagangan dan pengumuman suku bunga BI pada pekan depan. Agus menduga rupiah akan berbalik unggul di hadapan dollar AS pada esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News