Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah berhasil mempertahankan keunggulan pada perdagangan awal pekan ini, analis menilai kans rupiah untuk mengungguli dollar AS besok masih terbuka.
Di pasar spot, Senin (8/2) valuasi rupiah terdongkrak 0,19% ke level Rp 13.597 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia sedang libur, namun per Jumat (5/2) posisi rupiah juga menguat 0,06% di level Rp 13.653 per dollar AS.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan penguatan rupiah memang bisa berlanjut Selasa (9/2). Setelah libur, biasanya capital inflow di pasar keuangan kembali naik melanjutkan di akhir pekan lalu yang jumlahnya cukup besar di kisaran Rp 2 triliun.
“Apalagi harga minyak dan komoditas terhitung menguat, ini jadi tenaga tambahan bagi rupiah,” ujar Trian.
Mempertimbangkan efek data ekonomi akhir pekan lalu yang positif, dari sisi internal rupiah masih akan kuat bertahan untuk melanjutkan keunggulan.
Pada Jumat (5/2) dilaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal empat 2015 mencapai 5,04% year on year. Serta cadangan devisa Januari 2016 memang mencatatkan penurunan ke posisi US$ 103,13 miliar atau turun sebesar US$ 3,77 miliar. "Namun masih di atas level US$ 100 miliar, itu cukup positif dan artinya aman," kata Trian.
Belum lagi jika sajian data ekonomi AS yang akan rilis besok masih akan menurun seperti dugaan. "Maka koreksi USD akan berlanjut dan rupiah diuntungkan karenanya," tebak Trian.
Efek dari positifnya data internal cukup menjadi penggerak rupiah paling tidak sepanjang pekan ini ditengah lemahnya posisi USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
