Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah mencatat rapor merah pasca perayaan Imlek. Sentimen global memberi tekanan bagi rupiah.
Di pasar spot, Selasa (9/2) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah tipis 0,11% ke level Rp 13.612 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tergerus 0,26% ke level Rp 13.689 per dollar AS dibanding posisi akhir pekan lalu.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, rupiah kembali melemah setelah akhir pekan lalu terangkat oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara pelemahan kali ini dipengaruhi oleh sentimen global. "Volume perdagangan saat ini cenderung tipis lantaran libur hari raya Imlek di sebagian wilayah Asia," paparnya.
David menduga pergerakan rupiah kali ini terpengaruh oleh mata uang yen. Sebelumnya yen digunakan sebagai carry trade untuk membeli mata uang emerging market di saat Bank Sentral Jepang (BOJ) mengumumkan suku bunga negatif.
Saat ini, mata uang yen kembali menguat sehingga membuat mata uang Asia lainnya berbalik arah menuju pelemahan.
Namun, David melihat prospek mata uang emerging market masih positif lantaran adanya keyakinan The Fed belum akan menaikkan tingkat suku bunga dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News