Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,10% ke level Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (30/6). Sedangkan untuk kurs Jisdor melemah 0,32% ke level Rp 14.542 per dolar AS.
Presiden Komisoner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo memperkirakan rupiah masih akan melemah di kisaran Rp 14.530 per dolar AS–Rp 14.625 per dolar AS pada Kamis (1/7). Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih akan tertekan sehingga akan melemah di rentang harga Rp 14.478 per dolar AS–Rp 14.564 per dolar AS.
Sutopo mengatakan, meningkatnya kekhawatiran varian delta yang menyebar cepat di Asia memicu pelemahan mata uang Asia Tenggara. Hal ini juga terjadi pada rupiah dengan kasus Covid-19 Indonesia yang terus meningkat. “Sebagian besar rival dolar mengalami pelemahan dalam pekan ini, di tengah penguatan dolar AS,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).
Pasar juga masih akan menunggu laporan dari data non-farm payroll yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Data yang akan dirilis tersebut juga dinilai akan menguat dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG diperkirakan menguat, ini rekomendasi saham BRIDanareksa hari ini (1/7)
Akan tetapi, Sutopo menilai bahwa perkembangan vaksinasi yang dilakukan sudah cepat. Apabila vaksinasi dilakukan dengan ketaatan prosedur kesehatan, menurutnya keadaan tidak akan bertambah buruk.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat bahwa kasus Covid-19 yang meningkat masih akan menjadi sentimen yang buruk. “Bahkan ini mencapai rekor-rekor yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Ini menjadi salah satu kekhawatiran juga oleh investor sehingga melihat potensi pemulihan ekonomi domestik juga akan terganggu, atau lebih lambat dari seharusnya,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).
Peningkatan kasus Covid-19 akan membahayakan dari sektor umum maupun industri. Dia menambahkan bahwa investasi akan terhambat sehingga ini akan menyebabkan investor asing akan keluar dari pasar domestik.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat lagi pada Kamis (1/7)
Reny juga melihat bahwa di akhir bulan ini juga tidak ada data domestik yang akan rilis, yang akan menahan laju pelemahan rupiah. Untuk sentimen eksternal, Reny melihat bahwa tren kenaikan indeks dolar akan berlanjut. Selanjutnya, data non-farm payroll juga dinilai akan diekspektasikan membaik, selain itu tingkat pengangguran yang dinilai akan menurun.
“Perkembangan-perkembangan positif bagi ekonomi Amerika ini memberikan katalis yang positif untuk dolar AS, makanya dolar saat ini masih berada di dalam tren penguatan, tidak hanya terhadap rupiah, tetapi juga terhadap major currencies,” ujar Reny.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Rp 14.542 per dolar pada Rabu (30/6), melemah 3,1% di semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News