Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Setelah bergerak liar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada akhir sesi I hari ini (16/1). Data perdagangan menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks turun tipis 0,08% menjadi 4.437,8.
David N, Sutyanto, analis First Asia Capital memproyeksikan, IHSG sesi II akan melanjutkan pelemahan dengan range pergerakan 4.415-4.460. Alasannya adalah; wacana pengetatan stimulus yang telah dikemukakan Presiden bank sentral negara bagian Dallas, Richard Fisher.
Menurut David, pernyataan tersebut membuat pada investor menahan diri. Kedua, IHSG sendiri sudah naik signifikan dalam beberapa hari terakhir. "Wajar saja jika terjadi koreksi, yang juga sejalan dengan koreksi di bursa asia," tambahnya, (16/1).
David menjelaskan, koreksi ini bisa dijadikan kesempatan untuk kembali mengoleksi beberapa saham bluechip. Saham sektor agribisnis juga bisa dicermati mengingat penguatan pada saham sektor ini belum berada pada titik jenuh.
Meski pada sesi I tadi IHSG ditutup pada zona negatif, namun pada dasarnya asing masih mencatatkan net buy. Setidaknya, hal ini disampaikan oleh William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities. "Jadi, koreksi yang terjadi masih sehat dan dalam taraf wajar," tambahnya.
Sesi II nanti IHSG masih akan bergerak di teritorial negatif. William memprediksi, penguatan kembali baru akan terjadi esok hari. Kuncinya adalah, selama target support 4.404 tidak mampu dijebol maka target resistance 4.494 akan sangat memungkinkan untuk ditembus.
Sesi II nanti, William merekomendasikan saham ASRI, PNBS, UNVR, BBCA, TBIG, SIDO, SMMT, MYOR, dan INDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News