kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan dolar menguntungkan harga minyak mentah, WTI ke US$ 40,28 per barel


Jumat, 31 Juli 2020 / 19:17 WIB
Pelemahan dolar menguntungkan harga minyak mentah, WTI ke US$ 40,28 per barel
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pump jack operates in front of a drilling rig at sunset in an oil field in Midland, Texas U.S. August 22, 2018. Picture taken August 22, 2018. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (31/7) dan berada di jalur untuk kenaikan bulanan, diuntungkan dari pelemahan dolar yang terus dilanda kekhawatiran atas pemulihan ekonomi AS akibat dampak pandemi corona.

Melansir Reuters pukul 18.43 WIB, harga minyak mentah Brent naik 43 sen atau 1% pada US$ 43,37 per barel pada 1130 GMT. Pada hari Kamis, Brent ditutup turun 1,9% setelah menyentuh level terendah sejak 10 Juli.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 36 sen atau 0,9% menjadi US$ 40,28 setelah turun 3,3% di sesi sebelumnya, juga turun dari posisi terendah sejak 10 Juli.

Minyak mentah Brent berada di jalur untuk kenaikan bulan keempat dan minyak mentah WTI menuju sepertiga karena keduanya naik dari kedalaman mencapai pada bulan April, ketika sebagian besar negara di dunia melakukan lockdown.

Baca Juga: Harga minyak mentah berada di jalur kenaikan bulanan, terdorong pelemahan dolar AS

Dolar memperpanjang penurunan dan berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar dalam satu dekade setelah berita pada hari Kamis bahwa produk domestik bruto AS runtuh pada tingkat tahunan 32,9%, penurunan paling tajam sejak catatan dimulai pada tahun 1947.

Investor biasanya menggunakan komoditas dalam denominasi dolar sebagai safe havens ketika mata uang melemah dan sebaliknya.

"Stimulus global dan dolar yang lemah akan terus mendukung harga minyak karena secara historis minyak dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi," kata Keshav Lohiya, CEO konsultan Oilytics.

Secara global, prospek ekonomi telah meredup lagi, dengan meningkatnya infeksi virus corona meningkatkan risiko lockdown baru dan mengancam setiap rebound, menurut jajak pendapat Reuters dari lebih dari 500 ekonom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×