kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pelambatan ekonomi meredupkan harga emas dunia


Selasa, 02 September 2014 / 09:18 WIB
Pelambatan ekonomi meredupkan harga emas dunia
ILUSTRASI. 3 Cara Cek Nomor Penipu melalui Getcontact hingga Truecaller. Foto KONTAN/Muradi/2017/05/25


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Harga emas melanjutkan pelemahan hari ini, Selasa (2/9). Investor kembali melirik kesehatan ekonomi global ketimbang potensi memanasnya kembali ketegangan antara Ukraina dan Rusia. 

Bullion untuk pengiriman cepat turun 0,2% ke US4 1.282,96 per ons tro dan sempat turun ke US$ 1.283,66 pada pukul 9.50 waktu Singapura. 

Harga logam mulia ini  sempat mencapai US$ 1.296,61 pada 28 Agustus 2014, tertinggi dalam sepekan, terangkat rencana Amerika Serikat dan Eropa menjatuhkan sanksi lebih berat pada Rusia atas serangannya ke Ukraina. 

Kemarin, Ukraina kembali menyatakan sikap melawan pada Rusia. Namun, harga emas tak menguat lantaran investor menjatuhkan perhatian pada pelambatan ekonomi global di Eropa dan China. "Sementara pemulihan AS terus berlangsung, Eropa dan China justru melambat. Penguatan dollar AS masih akan menekan harga emas," kata Yang Zi, Analis di Yongan Futures Co di Hangzhou, China pada Bloomberg

Harga emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan di US$ 1.284,40 per ons troi di bursa Comex New York, dari posisi US$ 1.287,4 pada tanggal 29 Agustus. Kemarin, bursa AS libur merayakan hari buruh. 

Palladium turun 0,2% ke US$ 906,6 per ons troi dibanding posisi kemarin yang menjadi level terkuat selama 13 tahun terakhir. Harga perak di US$ 19,445 per ons troi, turun dari US$ 19,47 kemarin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×