kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pelaku pasar wait and see, lelang SUN mungkin tidak seramai sebelumnya


Minggu, 12 September 2021 / 17:05 WIB
Pelaku pasar wait and see, lelang SUN mungkin tidak seramai sebelumnya
ILUSTRASI. Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/9) diperkirakan tetap ramai.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/9) diperkirakan tetap ramai meski jumlah  penawaran belum akan kembali tembus rekor lelang sebelumnya. Pada lelang SUN dua pekan lalu, jumlah penawaran yang masuk tercatat sebagai rekor tertinggi di tahun ini, yaitu sebesar Rp 116,11 triliun. 

Sentimen yang berpotensi menahan minat investor adalah sikap wait and see menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di akhir bulan ini. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN, Selasa (14/9), belum akan kembali mencetak rekor baru.  

"Pelaku pasar cenderung wait and see untuk melihat teknis pelaksanaan tapering off AS dan kemungkinan perubahan suku bunga AS di masa depan," kata Dimas, Minggu (12/9). Meski begitu, Dimas mengharapkan jumlah penawaran yang masuk akan tetap ramai. Proyeksi jumlah penawaran yang masuk dari Dimas di Rp 100 triliun-Rp 110 triliun. 

Baca Juga: Pemerintah akan melelang 7 seri SUN dengan target Rp 33,5 triliun pada Selasa (14/9)

Dimas memproyeksikan minat investor akan lebih banyak tertuju pada seri tenor pendek hingga menengah. Dimas memproyeksikan SUN tenor 10 tahun tetap menjadi seri yang paling diincar investor. 

Sementara itu, yield SUN tenor 10 tahun cenderung bergerak naik dari level terendahnya 6,05% di akhir Agustus ke 6,13% per Jumat (10/9). Kenaikan juga dialami yield US Treasury menjadi 1,34% dari hari sebelumnya di 1,29%. Dimas memproyeksikan yield US Treasury berpotensi kembali meningkat dan akan berdampak pada yield SUN untuk juga bergerak naik jelang pelaksanaan lelang SUN.

Baca Juga: Burden Sharing, Pertaruhan Independensi Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×