Reporter: Amalia Fitri, Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah hingga Rp 14.155 per dollar Amerika Serikat (AS), rupiah mempersempit pelemahan ke Rp 14.123 per dollar AS pada Senin (4/3) pukul 11.50 WIB. Rupiah hanya melemah 0,02% ketimbang penutupan akhir pekan lalu di Rp 14.120 per dollar AS.
Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, pelaku pasar saat ini masih nyaman berlindung di balik dollar AS. Efek pertemuan antara AS dan Korea Utara yang tidak membuahkan hasil akan terasa hingga setidaknya pertengahan Maret.
"Akhirnya Donald Trump menangguhkan lagi hasil perundingan dagang dengan China. Namun pertengahan Maret ini, juga dikabarkan dia akan bertemu dengan Perdana Menteri China, Xi Jinping di AS. Pelaku pasar masih menunggu apa keputusannya dan memilih dollar AS sebagai aset safe haven saat ini," kata Deddy kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).
Deddy menambahkan, walau indeks dollar menunjukan pelemahan sebesar 0,70% dalam beberapa waktu terakhir, sinyal positif masih didapatkan dari pernyataan Federal Reserve pada pekan lalu, bahwa keadaan perekonomian AS masih dalam keadaan baik walau bergerak melambat. "Tak menutup pula adanya indikasi The Fed menaikan kembali suku bunga acuannya berdasarkan pernyataan Jerome Powell pekan lalu," tambah Deddy.
Deddy melihat pelemahan rupiah diperkirakan berlanjut sampai penutupan perdagangan hari ini. Dia memproyeksikan rupiah berada kisaran Rp 14. 100 per dollar AS - 14.155 per dolar AS.
"Jika hari ini rupiah menembus Rp 14.155 per dollar AS, maka diperkirakan terus melaju sampai level Rp 14.200 per dollar AS," kata Deddy.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, masih ada sentimen positif potensi kesepakatan dagang AS-China. Paling tidak rencana kenaikan tarif impor yang awalnya akan dilakukan Jumat (1/3) untuk produk China hingga kini belum terjadi. “Perundingan dagang AS dan China juga membuka peluang adanya trade deal,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).
Rilis data ISM AS yang menunjukkan penurunan manufaktur terendah sejak November 2016 bisa mengerek kurs rupiah menguat. Karena indeks dollar hari ini melemah tipis.
Bhima mengatakan, investor saat ini masih alihkan uangnya ke emerging market. Artinya faktor pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh internal. Pagi ini, investor asing mencatat net sell di bursa saham Rp 76,5 miliar mengantisipasi laporan keuangan beberapa emiten yang tidak sesuai ekspektasi.
Bhima memprediksi hari ini mata uang Garuda akan bergerak di area Rp 14.130-Rp 14.190 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News