Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (28/4) ditutup melemah 0,38% ke 5.685,30. Koreksi ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, IHSG minim sentimen dari dalam negeri. "Sehingga para investor melakukan aksi profit taking," ujar dia.
Selama empat hari terakhir, IHSG menguat dua hari dan melemah dua hari. Tapi dalam sepekan terakhir, IHSG menguat 0,37%. Para investor merespons positif kinerja emiten di kuartal I 2017. Investor asing kemarin masih mencatatkan net buy senilai Rp 418,15 miliar.
Tapi masih ada sentimen negatif dari eksternal seperti ketidakjelasan mekanisme reformasi sistem perpajakan Presiden AS Donald Trump. Apalagi, Semenanjung Korea masih tegang. Ini yang membuat investor wait and see.
Analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji juga berpendapat, bursa global melemah seiring kekecewaan terhadap proposal pemangkasan pajak AS. Informasi yang disampaikan Trump belum memuaskan pasar, karena tidak ada penjabaran program secara detail.
Investor kembali profit taking sambil menanti rilis Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal I-2017 yang diproyeksikan melemah. "Menurut konsensus, angka PDB diperkirakan menurun menjadi 1,3% dari triwulan IV 2016 sebesar 2,1%," ujar dia.
Alhasil, membaiknya kinerja emiten sektor batubara dan konstruksi di BEI tidak mampu menahan koreksi IHSG kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News