Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi di akhir pekan ini, Jumat (5/10). IHSG turun 0,43% ke level 5.731. Dalam sepekan terakhir, investor asing telah mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 2,38 triliun.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, dalam sepekan ini, indeks memang cenderung melemah, hingga turun 4%.
Hal ini disebabkan data ekonomi Amerika Serikat yang membaik dan membuat yield US Treasury meningkat."Selain itu rupiah cenderung melemah, sehingga membuat indeks kita semakin turun dalam dua hari terakhir ini," ungkap Aditya.
Aditya menambahkan, dari dalam negeri, data inflasi masih tak terlalu bagus. Sehingga, belum ada sentimen positif yang dapat menopang indeks.
Krishna Setiawan, analis Lotus Andalan Sekuritas menyatakan, pelemahan IHSG ini disebabkan dari kenaikan harga minyak yang semakin membengkak dan sempat menyentuh harga US$ 76 per barel.
Harga minyak menyentuh level tertinggi sejak tahun 2014. Sehingga, beban pemerintah pun semakin berat. Ditambah lagi, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi sampai dengan pilpres tahun 2019.
"Hal ini tidak bagus untuk negara, apalagi sekarang Indonesia importir minyak," imbuh Krishna.
Krishna meramalkan jika indeks pekan depan akan bergerak di rentang level 5.660 sampai 5.850. Krishna mengharapkan, harga minyak pekan depan bisa tertahan. Namun jika nantinya harga minyak kembali melambung, IHSG bisa semakin terpuruk.
Sementara itu, Aditya memprediksi pekan depan indeks akan bergerak di level support 5.660 dan resistance 5.910. Pergerakan indeks pekan depan akan disetir data inflasi Amerika Serikat yang akan keluar 11 Oktober mendatang.
Jika data tersebut bagus, maka IHSG akan semakin tertekan. Rapat IMF dan Bank Dunia juga akan mewarnai gerak IHSG dan bisa menjadi sentimen positif bagi para investor untuk masuk ke Indonesia. Secara umum, untuk pekan depan, pasar saham diharapkan bisa rebound lantaran sudah turun cukup dalam di minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News