kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekan depan, IHSG masih melanjutkan penguatan


Jumat, 29 Januari 2016 / 20:41 WIB
Pekan depan, IHSG masih melanjutkan penguatan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan depan diperkirakan masih akan menguat setelah di akhir pekan ini ditutup di level positif.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas mengatakan, potensi penguatan tersebut terlihat dari teknikal. Pola candle IHSG terlihat ada tekanan dengan membentuk pola hanging man dengan bullish candle sehingga peluang terjadinya bearish reversal masih tidak terlalu besar.

Posisi IHSG berada pada area resistance gann fan dan upper bands dengan potensi pulled back. Indikator stochastic telah terkonsolidasi pada area overbought sehingga diperkirakan IHSG masih rentan bergerak mixed mencoba kembali menguat. "Kita perkirakan range pergerakan awal pekan depan ada di kisaran 4580-4650," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (29/1).

Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung mixed namun secara mengejutkan ditutup menguat 12.33 poin sebesar 0,27% di level 4615.16 pada pre closing berakhir. Sektor konsumer terlihat menjadi ajang profit taking investor setelah sebelumnya memimpin penguatan.

Lanjar bilang, investor lebih cenderung melirik sektor infrastruktur pada perdagangan hari ini. Investor asing tercatat net buy pada perdagangan hari ini cukup besar sehingga mampu memotong total capital out flow pada bulan January ini. Investor asing melakukan net buy sebesar Rp 1,41 triliun sehingga total keseluruhan capital out flow pada bulan ini adalah sebesar Rp 2,34 triliun.

Menurutnya, aksi beli investor asing di akhir bulan ini akan dapat meningkatkan kepercayaan investor pada bulan selanjutnya mengingat capital out flow investor asing sudah cukup besar dari semester 2 2015 lalu.

Penguatan IHSG tersebut sejalan juga dengan bursa Asia yang ditutup mayoritas menguat setelah BOJ secara tiba-tiba melangkah maju dalam kebijakan stimulus moneter sehingga membuat mata uang yen terjun di level terendah sejak tahun 2014.

BOJ mencoba melemahkan mata uang yen untuk meningkatkan eksport. Di saat yang sama, harga minyak pun naik pasca OPEC berkemungkinan untuk menurunkan produksi minyak.

Bursa Eropa dibuka optimis melihat bursa Asia yang naik cukup meyakinkan. Emiten produsen minyak dan gas naik cukup signifikan sebagai dampak dari Rencana pemangkasan produksi oleh OPEC.

Di sisi lain investor juga antusias terhadap data tingkat inflasi Eropa yang diprediksikan bertumbuh di level 0,4% dari 0,2%. Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya di awal pekan dan awal bulan Februari akan dibuka oleh data kinerja sektor manufaktur di China dengan ekspetasi kembali melambat.

Selain itu, investor juga menanti tingkat inflasi di Indonesia dengan ekspektasi kembali menurun di level 3.76% dari 3.95% dan Data kinerja sektor manufaktur di Eropa dan Amerika di mana prediksi data tersebut cukup positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×