Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTUI) diproyeksikan turun pada pekan depan. Survei Bloomberg menyebutkan, kekhawatiran perlambatan ekonomi di negara berkembang menjadi pemicu penurunan harga minyak acuan di Amerika Serikat (AS) tersebut.
55% atau analis dari 31 analis yang dihubungi Bloomberg menyebutkan, harga minyak mentah turun sampai dengan 7 Februari. Sedangkan delapan analis atau 26% memproyeksikan harga akan naik, dan enam analis memproyeksikan ada kenaikan harga.
Sementara itu, saham AS turun ke level terendah dua bulan pada 29 Januari lalu karena investor menarik dana di negara berkembang saat Federal Reserve mengurangi stimulus. "Minyak dan saham sering terpengaruh pasar negara berkembang," kata Bill O'Grady, kepala strategi pasar Confluence Investment Management di St Louis.
Sebagaimana diketahui, adanya pengurangan stimulus dari Federal Reserve (FED) membuat dana asing di negara berkembang angkat kaki. Sehingga, keputusan Fed untuk mengurangi stimulus lagi sebesar US$ 10 miliar membuat negara berkembang kembali mengalami kesulitan.
Bulan depan harga minyak mentah berjangka naik 85 sen atau naik 0,9% menjadi US$ 97,49 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga berjangka naik 0,9% pekan ini dan sudah turun sebesar 0,9% bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News