Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
“Sentimen ke emiten BUMN Karya kinerjanya juga masih negatif mengingat masih ada masalah restrukturisasi utang. Wacana peleburan emiten BUMN Karya juga masih membuat pasar wait and see,” tuturnya.
Alhasil, Nafan pun belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten konstruksi.
Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pergantian pejabat OIKN lebih berdampak ke emiten BUMN Karya yang memiliki proyek IKN yang porsi pengerjaannya besar.
Di sisi lain, arus kas dari emiten BUMN Karya harus tetap dijaga, mengingat tanggung jawab untuk menyelesaikan proyek IKN tetap diperintahkan oleh Pemerintah.
“Tapi, di sisi lain mereka harus menjaga arus kas agar tetap baik kinerjanya, bahkan bisa menguntungkan para pemegang saham. Apalagi, mengerjakan proyek itu juga tetap butuh modal kerja,” ungkapnya.
Meskipun begitu, Reza masih melihat proyek IKN sebagai sentimen positif untuk emiten konstruksi, khususnya BUMN Karya. Asalkan, proyek tersebut tetap bisa membuat arus kas para emiten terjaga.
“Kalau tidak, tak hanya emiten yang dirugikan, tetapi juga investor publik. Percuma jika nilai proyek yang dipegang besar, tetapi tidak mampu melancarkan arus kas,” tuturnya.
Reza juga belum memberikan rekomendasi untuk emiten konstruksi swasta maupun BUMN Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News