kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Pefindo Prediksi Nilai Emisi Surat Utang pada 2023 Lebih Rendah Akibat Bunga Tinggi


Senin, 08 Mei 2023 / 18:24 WIB
Pefindo Prediksi Nilai Emisi Surat Utang pada 2023 Lebih Rendah Akibat Bunga Tinggi
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memprediksi, penerbitan surat utang pada tahun 2023 akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Perkiraan total nilai emisinya di kisaran Rp 157 triliun.

Direktur PEFINDO Hendro Utomo mengatakan, salah satu alasan nilai emisi surat utang berpotensi lebih rendah adalah karena suku bunga acuan cenderung naik sejak tahun lalu. Kondisi tersebut biasanya menjadi faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi nilai penerbitan surat utang.

Di sisi lain, banyak surat utang yang jatuh tempo di tahun ini dengan nilai mendekati Rp 150 triliun. Perusahaan-perusahaan biasanya melakukan penerbitan surat utang baru untuk melunasi surat utang jatuh tempo.

"Pola ini (penerbitan surat utang baru) akan tetap dilakukan walaupun bunga lebih mahal," ucap Hendro saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (8/5).

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Naik Lagi, Kemenkeu Yakin Tidak Berdampak Signifikan ke SBN

The Fed diprediksi akan menahan tingkat suku bunganya. Sejalan dengan itu, kemungkinan Bank Indonesia bakal menjaga suku bunganya di tingkat akomodatif.

Suku bunga yang stabil diharapkan dapat membuat perekonomian berjalan dengan baik serta meningkatkan penyaluran kredit. "Bagi perusahaan yang menerbitkan surat utang, harapannya bisa menerbitkan surat utang dengan kupon yang bisa dikelola," kata Hendro.

Menurut Hendro, di tengah tren suku bunga yang tinggi, mayoritas perusahaan memperlihatkan kinerja yang cukup baik. Perusahaan melanjutkan tren pemulihannya sejak tertekan pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, pemulihan tersebut tidak setinggi tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×