Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tampaknya masih solid. Pasalnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia Tbk (Pefindo) mempertahankan peringkat Id-A untuk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan obligasinya.
Obligasi yang menyandang peringkat Id-A tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan I Fase II Tahun 2014, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2015, Obligasi Berkelanjutan II Fase II Tahun 2017 dan Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018. Selain itu, Sukuk Ijarah I Fase II Tahun 2014 milik SMRA juga bertahan di peringkat Id-A.
"Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil," jelas Analis Pefindo Christyanto Wijaya dan Yogie Perdana di Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/9).
Baca Juga: Simak Pendapat Tiga Analis Ini untuk Saham Summarecon Agung (SMRA)
Peringkat mencerminkan posisi pasar SMRA yang kuat dalam industri properti, kualitas aset yang baik dan pendapatan berulang yang cukup.
Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan perlindungan arus kas yang kurang kuat, risiko pengembangan proyek baru di area baru dan karakter industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi makro.
Peringkat tersebut dapat naik apabila SMRA secara konsisten mencapai target marketing sales, pendapatan serta EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai tingkat leverage keuangan yang konservatif. Ditandai dengan rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3 kali secara berkelanjutan.
Baca Juga: Ini ulasan marketing sales sejumlah emiten properti di awal tahun 2019
Peringkat tersebut dapat diturunkan jika perusahaan membukukan marketing sales di bawah target serta progres penyelesaian pembangunan properti yang ngaret dan mempengaruhi pendapatan yang tidak mencapai target.
Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika utang perusahaan lebih besar dari proyeksi, yang mengakibatkan struktur permodalan lebih agresif. Ditandai oleh rasio utang terhadap EBITDA lebih besar dari lima kali secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News