Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pariwisata yang terguncang karena pandemi virus corona (Covid 19) membuat prospek bisnis PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) ikut melempem. Akibatnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat perusahaan ini dan Medium Term Notes (MTN) menjadi idBBB- dengan prospek ditetapkan negatif.
Pefindo menurunkan peringkat PANR dan Medium Term Notes (MTN) II Tahun 2018 Seri B menjadi idBBB- dari idBBB+. Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Pefindo terhadap Ebitda dan fund from operations (FFO) Panorama Sentrawisata melemah.
Agung Iskandar dan Samgar Effember analis Pefindo dalam rilis pada 13 April menjelaskan, penurunan tersebut karena risiko sistematik Covid 19. Kebijakan social distancing dan lock down hampir di seluruh negara sejak kuartal I-2020, sangat mempengaruhi sektor pariwisata. "Kami melihat kejadian ini berdampak negatif terhadap pendapatan dan arus kas PANR dalam waktu dekat," jelas Pefindo dalam rilis.
Baca Juga: Akibat corona, Panorama Sentrawisata (PANR) belum finalisasi capex tahun ini
Pefindo memperkirakan pendapatan PANR akan turun signifikan di 2020 karena sebagian besar pemesanan perjalanan yang sudah dipesan, dibatalkan sejak Februari 2020. Panorama Sentrawisata tidak memiliki pemesanan baru untuk beberapa bulan ke depan.
Sepanjang tahun lalu pendapatan PANR turun 4,41% menjadi Rp 1,96 triliun. Namun Ebitda perusahaan ini masih naik 18,71% menjadi Rp 114,2 miliar.
Meskipun rencana manajemen Panorama Sentrawisata untuk menurunkan biaya. "Kami melihat penurunan signifikan pendapatan dapat berdampak buruk terhadap kualitas kredit PANR," kata Agung dan Samgar analis Pefindo.
Outlook peringkat Panorama Sentrawisata juga masih negatif mengantisipasi ebitda dan FFO yang lebih rendah dari ekspektasi, karena kejadian COVID-19 yang lebih panjang dari ekspektasi. "Kami mengekspektasikan pendapatan akan pulih di kuartal terakhir tahun 2020, mengikuti strategi mitigasi pemerintah dan asumsi bahwa kejadian ini akan mulai berkurang oleh musim panas (sekitar Mei 2020) dengan waktu pemulihan yang lambat sekitar 3-6 bulan," jelas Pefindo.
Pefindo mengantisipasi melemahnya kapasitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan termasuk MTN jatuh tempo di 2021 dan membiayai biaya
operasional ditengah permintaan yang lebih rendah untuk sektor pariwisata di dua sampai tiga tahun ke depan. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangannya. Kemampuan obligor lebih mungkin terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Sementara tanda minus berarti peringkat relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Baca Juga: Begini upaya Panorama Sentrawisata (PANR) bertahan di tengah wabah corona
Peringkat idBBB- mencerminkan posisi pasar PANR yang moderat di industri dan memiliki bisnis yang terdiversifikasi dengan sinergi yang baik. PANR juga memiliki jaringan yang luas. Peringkat ini dibatasi oleh struktur permodalan agresif dan proteksi arus kas lemah, paparan terhadap kejadian yang
dapat mengganggu industri pariwisata, dan industri yang fragmented dan kompetitif sehingga margin usaha rendah.
Peringkat dapat diturunkan apabila kondisi pelemahaan ini terus berlanjut dalam waktu dekat dan tidak ada strategi mitigasi yang signifikan dari PANR atas efek COVID-19 yang berkepanjangan. Peringkat juga dapat diturunkan jika ada peningkatan risiko pembayaran kembali MTN yang akan jatuh tempo di 2021.
Outlook juga dapat direvisi menjadi stabil jika Panorama Sentrawisata meningkatkan kinerja bisnis secara signifikan diikuti perbaikan financial leverage dan
proteksi arus kas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News