Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Pefindo menaikkan target harga saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) untuk tahun 2013. Perusahaan pemeringkat ini mematok target harga terendah untuk saham FORU di Rp 270 per saham dan target harga tertinggi di Rp 295 per saham. Sebelumnya, Pefindo menghitung target harga FORU ada di Rp 210 per saham dan target harga tertinggi sebesar Rp 230 per saham.
Pefindo menetapkan target harga FORU tersebut berdasarkan fundamental perusahaan yang dianggap positif. Kinerja perusahaan jasa komunikasi ini bakal kinclong di 2013 dengan didorong pertumbuhan pada industri periklanan di Indonesia. Analis Pefindo Madjid Abdillah dalam risetnya mengungkapkan, di 2012 lalu belanja iklan nasional naik 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp 107 triliun. Kenaikan ini didorong strategi promosi yang agresif dari beberapa sektor bisnis.
Tahun ini, belanja iklan nasional diperkirakan akan meningkat pesat lantaran Indonesia sudah mulai memasuki masa persiapan pemilihan umum 2014. Kampanye dan promosi terkait pemilu diprediksi akan ramai mulai semester dua 2013. Tambah lagi, perusahaan-perusahaan juga akan makin gencar melakukan promosi produk mereka. "Kami memperkirakan belanja iklan nasional tahun ini meningkat sebesar 16% yoy," tulis Madjid.
Pefindo juga mencatat kinerja FORU sepanjang 2012 cukup lumayan. Hingga kuartal III-2012, FORU berhasil mencetak kenaikan pendapatan menjadi Rp 361 miliar, atau naik sekitar 9%. Kenaikan ini didorong oleh pendapatan iklan.
Hanya saja, Pefindo memandang pertumbuhan kinerja FORU hingga akhir 2012 tidak terlalu pesat. Pasalnya, di akhir 2012, FORU melego kepemilikan sahamnya di PT Fortune Travindo, yang menjalankan bisnis agen perjalanan. Menurut hitungan Madjid, pendapatan FORU di sepanjang 2012 hanya akan mencapai Rp 481 miliar.
Toh, Madjid menilai FORU masih memiliki fundamental yang positif. Neraca FORU juga masih kuat. Hal ini terlihat dari membaiknya rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang berbunga terhadap ekuitas, yang masing-masing tercatat sebesar 0,85 kali dan 0,02 kali di sembilan bulan pertama 2012. Di periode yang sama tahun sebelumnya, kedua rasio itu masih menunjukkan angka sebesar 1,08 kali dan 0,07 kali.
Berdasarkan hitungan Madjid tadi, artinya investor masih punya peluang cuan dari saham FORU. Pada penutupan perdagangan Senin lalu (11/3), saham FORU ditutup di level Rp 140 per saham.
Hanya saja, investor yang ingin mengoleksi saham FORU harus siap menanggung risiko. Saham perusahaan jasa komunikasi ini tidak terlalu likuid. Jumlah saham yang beredar terbilang kecil, yakni hanya sekitar 255,22 juta saham, atau setara 54,86% saham perseroan.
Transaksi hariannya pun tidak terlalu besar. Pada perdagangan Senin lalu, volume transaksi saham FORU cuma sebesar 578 lot. Bahkan volume transaksi saham ini pernah hanya sebesar 2 lot dalam sehari (26/2). Jadi, saham ini lebih cocok untuk dikoleksi dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News