kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo beri rating idA- kepada Bank Bukopin, begini rinciannya


Selasa, 16 Juni 2020 / 16:41 WIB
Pefindo beri rating idA- kepada Bank Bukopin, begini rinciannya
ILUSTRASI. Persiapan lebaran Bank Bukopin: Pelayanan nasabah di Kantor Cabang Utama Bank Bukopin, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Jumat (3/9). Bank Bukopin menyiapkan uang tunai untuk mengisi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 200 miliar dan Rp 500 miliar untuk


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam memberikan peringkat "idA-" untuk PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) dengan peringkat CreditWatch Developing. Rating ini muncul setelah mempertimbangkan profil dan finansial dan bisnis bank. 

Hasil pemeringkatan tahunan untuk corporate rating tersebut masih tidak berubah atau tetap. Selain itu, pemeringkatan tahunan untuk efek bersifat utang perseroan adalah idBBB dengan outlook creditwatch with developing impication.

Baca Juga: BRI enggan berkomentar soal permintaan bantuan teknis untuk Bukopin

Dalam keterbukaannya kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/6), Manajemen Bank Bukopin mengatakan peringkat tersebut berlaku sejak 9 Juni 2020 sampai dengan 1 Juni 2021. 

Ada beberapa pertimbangan Pefindo dalam pemberian rating tersebut, menurut Pefindo pada semester II tahun ini kemungkinan besar akan ada perubahan pemegang saham pengendali BBKP dari PT Bosowa Corporindo ke tangan KB Kookmin Bank, investor asal Korea Selatan.

Menurut Pefindo, perubahan pemegang saham pengendali ini ke depan dapat memberikan sentimen positif terhadap penilaian induk perusahaan. Pefindo memandang, per Maret 2020 rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bukopin berada di level rendah 12,6%. "Kecil kemungkinan untuk naik secara signifikan, melihat kemampuan keuangan dari pemegang saham pengendali saat ini (PT Bosowa Corporindo)," tulis Pefindo, Selasa (16/6). 

Selain pengendali yang kurang kuat dari segi finansial, kemampuan Bank Bukopin untuk menghasilkan laba saat ini juga belum bisa dikatakan kuat.

Baca Juga: Bosowa Corporindo berkomitmen menyerap haknya dalam rights issue Bank Bukopin

Laba internal dan realisasi kredit Bank Bukopin masih dibayangi oleh potensi pengetatan likuiditas yang berasal dari restrukturisasi kredit terkait Covid-19. Pefindo menilai likuiditas Bank Bukopin memang sedang mengetat saat ini, menyusul adanya peningkatan rasio kredit dalam perhatian khusus ke level 18,2% sampai akhir kuartal I 2020. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) saat ini sudah mencapai level 5,4%.

Bukopin dalam kacamata Pefindo dinilai telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga kualitas aset, mulai dari sekuritisasi kredit pensiun dan adanya beberapa opsi sekuritisasi yang direncanakan. Perseroan juga sudah diketahui mendapatkan pendampingan teknis (technical assistance) berupa pengelolaan likuiditas dari salah satu bank pelat merah dan mengeluarkan kebijakan pembatasan penarikan deposito.

Namun, Pefindo memandang cara-cara ini tidak cukup untuk menampung potensi tekanan yang akan datang dalam jangka menengah. Tapi di sisi lain, Bukopin saat ini juga tengah dalam proses untuk menerbitkan rights issue yang membuka peluang KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali. 

Baca Juga: Bakal Dikendalikan Kookmin, Harga Saham Bank Bukopin Masih Murah tapi Jangan Terlena

"Kami memandang, bila KB Koomin Bank menjadi pemegang saham pengendali, bukan hanya adanya komitmen untuk mendukung pertumbuhan, tetapi secara kemampuan finansial cukup kuat untuk menghadapi tekanan dari sisi keuangan, terutama dari sisi kapitalisasi pasar dan likuiditas," tulis Pefindo menambahkan.

Tapi di sisi lain, peringkat rating Bukopin berpotensi diturunkan jika rights issue gagal terwujud sesuai rencana. Termasuk jika KB Kookmin Bank batal menjadi menjadi pemilik saham mayoritas sekaligus pemegang saham pengendali.

"Jika rights issue dapat berhasil dilakukan dan KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, prospek dapat direvisi menjadi stabil dengan peluang untuk peningkatan," sambung Pefindo. 

Baca Juga: Sengkarut rights issue Bukopin, inilah surat menyurat OJK ke Kookmin dan Bosowa

Tentunya, dengan catatan KB Kookmin Bank dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×