Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Bukopin dalam kacamata Pefindo dinilai telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga kualitas aset, mulai dari sekuritisasi kredit pensiun dan adanya beberapa opsi sekuritisasi yang direncanakan. Perseroan juga sudah diketahui mendapatkan pendampingan teknis (technical assistance) berupa pengelolaan likuiditas dari salah satu bank pelat merah dan mengeluarkan kebijakan pembatasan penarikan deposito.
Namun, Pefindo memandang cara-cara ini tidak cukup untuk menampung potensi tekanan yang akan datang dalam jangka menengah. Tapi di sisi lain, Bukopin saat ini juga tengah dalam proses untuk menerbitkan rights issue yang membuka peluang KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali.
Baca Juga: Bakal Dikendalikan Kookmin, Harga Saham Bank Bukopin Masih Murah tapi Jangan Terlena
"Kami memandang, bila KB Koomin Bank menjadi pemegang saham pengendali, bukan hanya adanya komitmen untuk mendukung pertumbuhan, tetapi secara kemampuan finansial cukup kuat untuk menghadapi tekanan dari sisi keuangan, terutama dari sisi kapitalisasi pasar dan likuiditas," tulis Pefindo menambahkan.
Tapi di sisi lain, peringkat rating Bukopin berpotensi diturunkan jika rights issue gagal terwujud sesuai rencana. Termasuk jika KB Kookmin Bank batal menjadi menjadi pemilik saham mayoritas sekaligus pemegang saham pengendali.
"Jika rights issue dapat berhasil dilakukan dan KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali, prospek dapat direvisi menjadi stabil dengan peluang untuk peningkatan," sambung Pefindo.
Baca Juga: Sengkarut rights issue Bukopin, inilah surat menyurat OJK ke Kookmin dan Bosowa
Tentunya, dengan catatan KB Kookmin Bank dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News