Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah menaikan suku bunga acuan (BI rate) beberapa kali sepanjang tahun ini. Kondisi ini tentunya membuat beberapa emiten menunda emisi obligasinya yang seharusnya diterbitkan kuartal IV tahun ini.
"Ada lima yang menyatakan menunda di kuartal IV ini, baik itu emisi obligasi baru atau pun yang melanjutkan emisi berkelanjutan sebelumnya," terang Vonny Widjaja, Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Senin (16/12).
Vonny masih enggan merinci emiten mana saja yang melakukan penundaannya tersebut. Tapi yang jelas, kelima emiten itu datang dari sektor dengan kapitalisasi besar, yaitu sektor properti dan perbankan.
Alasan penundaan itu sudah jelas. Menerbitkan emisi obligasi ketika BI rate sedang berada dalam level tinggi hanya membuat beban bunga emiten yang bersangkutan semakin besar. Belum lagi emisi itu tidak begitu diminati investor jika emisi obligasi yang dikeluarkan hanya untuk kebutuhan refinancing.
Vonny menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi kelanjutan atas realisasi emisi obligasi tersebut. "Tapi, biasanya kalau 'ditunda' artinya juga bisa malah batal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News