kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,99   -12,74   -1.37%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBRX akan tambah satu pabrik di Jawa Barat


Kamis, 10 Agustus 2017 / 08:20 WIB
PBRX akan tambah satu pabrik di Jawa Barat


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan menambah lagi kapasitas produksi garmen. Selain membangun dua unit pabrik baru di Jawa Tengah, PBRX akan membangun satu unit pabrik lagi di Jawa Barat.

Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PBRX, mengatakan, pabrik tersebut berada di bawah bendera PT Teodore Pan Garmindo. Pabrik ini akan memiliki kapasitas enam juta potong garmen. Pembangunan pabrik ini akan dimulai pada tahun 2018 dan diharapkan bisa mulai berproduksi pada awal tahun 2019 mendatang.

PBRX menyiapkan belanja modal sekitar US$ 5 juta untuk pabrik Teodore yang akan dikucurkan secara bertahap, mulai pertengahan tahun 2018.

Sementara itu, dua pabrik di Jawa Tengah berada di bawah anak usaha PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI). Pabrik ini akan memiliki kapasitas 21 juta potong per tahun. Sehingga, nantinya kapasitas pabrik ESGI akan menjadi 48 juta potong per tahun. "Anggaran untuk pabrik senilai US$ 30 juta," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/8).

Sumber dana investasi untuk pembangunan pabrik berasal dari penerbitan obligasi PBRX senilai US$ 200 juta beberapa waktu lalu. Dengan berbagai ekspansi ini, kapasitas pabrik garmen di akhir 2017 akan menjadi 111 juta potong per tahun, naik dari tahun lalu yang sebesar 90 juta potong per tahun. Lalu di 2018, PBRX menargetkan penambahan kapasitas terpasang hingga 118 juta potong per tahun.

Saat ini, PBRX banyak mengerjakan produksi merek pakaian perusahaan lain. Namun, perusahaan juga memiliki merek sendiri. PBRX memegang dua inhouse brand, yakni Zoe Black yang berada di bawah PT Apparelindo Mitra Andalan, yang memiliki 30 gerai di Indonesia. Sementara itu, melalui anak usahanya PT Mitra Buana Sentosa, PBRX memegang beberapa merek, seperti Salt N Pepper, Asylum dan FTL.

Saat ini, kontribusi dari penjualan brand milik PBRX masih tak terlalu besar, sekitar 2% per tahun. "Kami akan tetap menjaga kontribusi penjualan brand sendiri sekitar 2%-5%" kata Fitri.

Hingga akhir tahun ini, PBRX membidik kenaikan penjualan sebesar 10%-15%. Pada 2016 lalu, PBRX mengantongi penjualan senilai US$ 482 juta. Lalu pada semester pertama 2017, PBRX memperkirakan total penjualannya sebesar US$ 240 juta.

Pada perdagangan kemarin, saham PBRX stagnan di harga Rp 486 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×