Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli mematok harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di level Rp 450.
Harga IPO Blibli ini berada di kisaran atas dari harga penawaran yang diajukan perusahaan. Sebelumnya, Blibli menawarkan harga IPO dalam rentang Rp 410 per saham hingga Rp 460 per saham.
Perusahaan e-commerce yang bakal menggunakan kode BELI ini akan melepas sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham baru atau sebanyak 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO.
Alhasil, Blibli berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 7,99 triliun dari IPO ini.
Baca Juga: Mengukur Profitabilitas dan Potensi Dividen Blibli (BELI) menjelang IPO
Rencana penggunaan dana IPO Blibli mayoritas akan digunakan untuk pembayaran saldo utang fasilitas perbankan yang mencapai Rp 5,5 triliun. Sedangkan sisanya, bakal dipakai untuk modal kerja.
Dalam aksi korporasi ini, Blibli juga akan melakukan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) yang akan dilaksanakan sebanyak-banyaknya 3,65 miliar lembar saham atau sekitar 2,99% saham ditempatkan dan disetor BELI.
Jika tidak ada aral melintang, Blibli akan menggelar masa penawaran umum pada 2-4 November 2022. Kemudian pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 8 November 2022.
Untuk membantu jalan Blibli melantai di BEI, perusahaan menggandeng BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Kemudian, Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Indonesia, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, KB Valbury Sekuritas, Yulie Sekuritas Indonesia, dan Danasakti Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News