kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,74   -8,61   -0.92%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca terlibat di proyek metanol, Bumi Resources (BUMI) kembali diversifikasi bisnis


Minggu, 17 Mei 2020 / 14:38 WIB
Pasca terlibat di proyek metanol, Bumi Resources (BUMI) kembali diversifikasi bisnis
ILUSTRASI. Public Expose BUMI 2019 BUMI target bisa bayar utang US$ 50 juta di Juli 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali melebarkan sayap bisnisnya usai terlibat dalam proyek pembangunan industri gasifikasi batubara menjadi metanol di Batuta Industrial Chemical Park di Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, proyek senilai US$ 2 miliar tersebut diinisiasi oleh konsorsium PT Bakrie Capital Indonesia, PT Ithaca Resources, dan Air Products. Bahan baku metanol tersebut berasal dari batubara yang dipasok dari BUMI dan Ithaca Resources.

Baca Juga: Cermati kondisi pandemi, Bumi Resources (BUMI) masih wait and see di kuartal II-2020

Batubara ini kemudian diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products untuk dijadikan metanol. Fasilitas ini nantinya akan mampu memproduksi hampir 2 juta ton metanol per tahun. Proyek tersebut diharapkan akan onstream pada tahun 2024 mendatang.

Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyampaikan, untuk bisa menghasilkan 2 juta ton metanol per tahun, maka pihak BUMI berpotensi memasok kebutuhan batubara sebanyak 6 juta ton per tahun.

Anak usaha BUMI di bidang tambang batubara seperti Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia telah memenuhi persyaratan untuk terlibat dalam kebutuhan pasokan batubara untuk proyek industri metanol tersebut.

“Penyediaan pasokan batubara ini berpotensi meningkatkan pangsa pasar untuk bisnis batubara kami,” ujar Dileep, Sabtu (16/5).

Menurutnya, proyek ini memiliki prioritas yang tinggi karena hasil akhirnya dapat mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus memberi nilai tambah bagi bisnis batubara BUMI.

Partisipasi BUMI dalam proyek industri metanol di Kalimantan Timur semakin menambah diversifikasi portofolio bisnis perusahaan tersebut.

Di samping proyek tersebut, BUMI juga sedang mengembangkan bisnis nonbatubara melalui proyek tambang emas Poboya, Palu, Sulawesi Tengah yang dijalankan anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Perusahaan ini memiliki anak usaha yakni PT Citra Palu Minerals yang mengelola tambang emas di Poboya.

Baca Juga: Emiten Batubara Belum Terdampak Pandemi Corona (Covid-19)

Dileep menyebut, saat ini pengerjaan proyek tersebut masih terus berlangsung di tengah pandemi corona. Uji coba fasilitas produksi dore bullion dari tambang emas Poboya telah dilakukan pada awal tahun ini. Fasilitas produksi yang dibangun oleh BRMS memiliki kapasitas pemrosesan sebesar 500 ton bijih per hari.

Selain itu, BUMI juga sedang menggarap proyek tambang seng di Dairi, Sumatra Utara yang ditargetkan beroperasi secara komersial di tahun 2022. 

“Produksi seng komersial dilakukan dengan bekerja sama dengan China Non Ferrous Metals (CNFS),” ungkap Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×