Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Truba Manunggal Engineering Tbk (TRUB) sedang menghadapi masalah berat. Dalam sebulan terakhir, harga saham perusahaan kontraktor pembangkit tenaga listrik ini anjlok tajam. Bahkan, kejadian ini memaksa otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk turun tangan.
Sejak 7 Agustus lalu, harga saham Truba merosot tajam, dari Rp 780 per saham menjadi Rp 280 per saham pada tanggal 9 September lalu. Berarti, dalam satu bulan, harga saham ini terpangkas 64,10%.
Memang, sebulan terakhir, harga saham-saham di BEI turun dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga di bawah level 2.000. "Tapi, mungkin, turunnya ini (saham Truba) sudah jauh," kata Direktur Pengawasan BEI Justitia Tripurwasani kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (11/9).
Melihat kondisi itu, BEI menghentikan sementara atau melakukan suspend aktivitas transaksi saham Truba selama satu hari pada Rabu lalu (10/9). Tujuannya agar investor bisa jeda sejenak atau cooling down dalam memperdagangkan saham bersandi TRUB ini. Nah, kemarin, BEI telah mencabut suspend itu. Namun, harga saham Truba kembali terjun bebas 14,29% sehingga terpuruk di angka Rp 240 per saham.
Gamala Katoppo, Sekretaris Perusahaan Truba, mengatakan, manajemen Truba sudah bertemu dengan otoritas BEI. Dalam pertemuan itu, BEI meminta penjelasan tentang proyek perusahaan terkini. Tapi, dia sendiri mengaku kebingungan mencari hubungan antara penurunan harga saham dengan perkembangan proyek.
Toh, Truba tetap memaparkan bisnis yang digelutinya saat ini, yakni Engineering, Procurement & Construction (EPC), pembangkit tenaga listrik, dan pertambangan batubara. Hingga kuartal I-2008, total kontrak EPC Truba yang belum dibukukan mencapai US$ 900 juta. Kontrak itu antara lain: Pembangkit Listrik Pelabuhan Ratu, Pembangkit Listrik Kuala Tanjung, dan Pembangkit Listrik Indramayu.
Tapi, Truba masih belum bisa menyerahkan laporan keuangan semester I-2008. Gamala bilang, penyelesaian laporan itu terhalang rencana rights issue yang urung terlaksana. "Karena tidak jadi, sekarang kami sedang selesaikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News