Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham AS diperdagangkan dengan range yang sangat lebar pada Rabu (24/1). Valuasi market yang tinggi juga membuat pelaku pasar gugup.
Hingga akhirnya, berdasarkan data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup dengan kenaikan 41,41 poin menjadi 26.252,12. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Sementara, indeks S&P 500 turun ke posisi 2.837,54. Sedangkan indeks Nasdaq turun 0,6% menjadi 7.415,06.
Saham-saham teknologi mengalami tekanan jual tadi malam. Salah satunya adalah saham Apple yang melorot 1,6% setelah analis Bernstein Toni Sacconaghi memprediksi pertumbuhan penjualan iPhone dapat melemah musim gugur ini. Sedangkan saham Facebook, Amazon dan Alphabet juga tertekan.
Pasar saham AS memulai 2018 dengan kenaikan tinggi. Sejumlah indeks utama naik setidaknya 6% year to date seiring dengan kuatnya kinerja dan penurunan tingkat pajak korporasi, sehingga membantu menjaga optimisme pada perekonomian.
Namun Jeff Kilburg, CEO KKM Financial mengatakan, "Udaranya sudah mulai sedikit di sini. Ini benar-benar rally yang sangat di luar kebiasaan."
Kecemasan mengenai kebijakan proteksionisme AS juga memberi investor rasa ragu. "Secara umum, Anda mulai merasa memiliki empat hal. Ada soal pajak tentang panel solar dan mesin cuci. Ada Menteri Keuangan yang berkoar-koar tentang pelemahan dollar, ada Wilbur Ross bicara mengenai perang dagang hal yang normal, dan ada juga negosiasi NAFTA yang tengah berlangsung," urai Art Hogan, chief market strategist B Riley FBR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News