kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca IPO, simak rencana bisnis Gaya Abadi Sempurna (SLIS) ke depan


Jumat, 15 November 2019 / 17:05 WIB
Pasca IPO, simak rencana bisnis Gaya Abadi Sempurna (SLIS) ke depan
ILUSTRASI. Penjualan sepeda listrik Selis produksi PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) di Jakarta.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kendaraan listrik dengan merek dagang Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) berencana untuk memperbesar volume penjualan dengan meningkatkan produksinya. Perusahaan yang menguasai 50% pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia ini menargetkan jumlah produksinya pada tahun ini bisa mencapai 48.000-50.000 unit. 

Target ini meningkat dari realisasi tahun lalu yang sebanyak 30.000 unit. Per Oktober 2019, jumlah produksi sudah mencapai 40.000 unit dengan produksi sepeda listrik yang masih mendominasi kebutuhan pasar. 

Peningkatan produksi SLIS tersebut sejalan dengan perluasan pasar yang dilakukan perusahaan ini. 

Direktur Operasional PT Gaya Abadi Sempurna Tbk Wilson Teoh mengatakan, perusahaannya akan mengembangkan penjualan di daerah baru dan terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Baca Juga: Suspend sehari, saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) bisa ditransaksikan lagi hari ini

"Saat ini, SLIS masih tetap melakukan pengembangan terhadap pasar motor listrik khususnya yang terletak di Pulau Jawa," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/11). 

Sejauh ini, SLIS memiliki lebih dari 400 dealer, termasuk toko retail, modern market, dan showroom yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Bengkulu dan Palembang. 

Menurut Wilson, Pulau Jawa masih menjadi wilayah yang mendominasi penjualan SLIS, yakni sebesar 60%. Sebagai informasi, penjualan produk ini dijalankan melalui anak usaha SLIS, yakni PT Juara Bike. 

Sejalan dengan peningkatan produksi ini, SLIS juga menambah kapasitas gudang penyimpannya yang terletak di wilayah Cikupa dan Semarang, Jawa Tengah. 

Untuk itu, pada 2019 ini, SLIS menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 5,29 miliar. Hingga Oktober 2019, perusahaan ini sudah menyerap 100% capex tersebut. 

Sebagai gambaran, per September 2019, SLIS meraup pendapatan Rp 324,91 miliar. Pendapatan sembilan bulan pertama tahun ini melejit 54,23% secara tahunan ketimbang sebelumnya yang sebesar Rp 210,66 miliar. 

Sepeda listrik menjadi kontributor pendapatan terbesar, yakni 83, 01%. Disusul motor listrik 9,23%, kursi roda 0,24%, golfcar 0,96%, sparepart 6,52%, dan home service 0,04%.

Sementara itu, laba bersih SLIS melonjak 77,34% secara year on year (yoy) menjadi Rp 21,21 miliar, dari sebelumnya Rp 11,96 miliar. 

Menurut Wilson, pertumbuhan laba bersih ini didorong adanya peningkatan penjualan yang signifikan yang mana penjualan juga didukung oleh alat-alat elektronik di luar motor dan sepeda listrik. "Kenaikan laba bersih juga didukung dengan telah dilunasinya butang bank SLIS per April 2019," ucap dia. 

Untuk 2020, perusahaan yang berdiri sejak 26 September 1996 ini menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 468 miliar atau meningkat 14,7% dari target tahun ini yang sebesar Rp 408 miliar. 

Sementara itu, SLIS menargetkan pertumbuhan laba bersih 8,02% yoy dan produksi sebanyak 20.000 unit per bulan. 

Wilson optimistis, perusahaannya dapat mencapai target tersebut. Pasalnya, selain terus memperluas pasar, kapasitas pabrik SLIS yang terletak di Cikupa mencapai 125.000 unit sepeda dan motor listrik per tahun, sedangkan utilisasinya baru 30%. 

SLIS masih akan fokus untuk memproduksi kendaraan roda dua dan roda tiga. "Terutama dari sepeda motor listrik yang potensi perkembangannya cukup besar. Jadi ini akan menjadi fokus kami di tahun 2020," ucap Wilson. 

Pada 2020, perusahaan ini juga berencana mengeluarkan produk baru, yaitu satu tipe sepeda listrik dan satu tipe motor listrik dengan kapasitas cukup tinggi mencapai 2.000 watt. 

Tahun depan SLIS juga masih akan meningkatkan sarana dan prasarana distribusi berupa kendaraan dan gudang. Untuk itu, perusahaan ini akan mengalokasikan belanja modal yang nilainya hampir sama dengan 2019 yang sebesar Rp 5,29 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×