Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sejalan dengan peningkatan produksi ini, SLIS juga menambah kapasitas gudang penyimpannya yang terletak di wilayah Cikupa dan Semarang, Jawa Tengah.
Untuk itu, pada 2019 ini, SLIS menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 5,29 miliar. Hingga Oktober 2019, perusahaan ini sudah menyerap 100% capex tersebut.
Sebagai gambaran, per September 2019, SLIS meraup pendapatan Rp 324,91 miliar. Pendapatan sembilan bulan pertama tahun ini melejit 54,23% secara tahunan ketimbang sebelumnya yang sebesar Rp 210,66 miliar.
Sepeda listrik menjadi kontributor pendapatan terbesar, yakni 83, 01%. Disusul motor listrik 9,23%, kursi roda 0,24%, golfcar 0,96%, sparepart 6,52%, dan home service 0,04%.
Sementara itu, laba bersih SLIS melonjak 77,34% secara year on year (yoy) menjadi Rp 21,21 miliar, dari sebelumnya Rp 11,96 miliar.
Menurut Wilson, pertumbuhan laba bersih ini didorong adanya peningkatan penjualan yang signifikan yang mana penjualan juga didukung oleh alat-alat elektronik di luar motor dan sepeda listrik. "Kenaikan laba bersih juga didukung dengan telah dilunasinya butang bank SLIS per April 2019," ucap dia.
Untuk 2020, perusahaan yang berdiri sejak 26 September 1996 ini menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 468 miliar atau meningkat 14,7% dari target tahun ini yang sebesar Rp 408 miliar.
Sementara itu, SLIS menargetkan pertumbuhan laba bersih 8,02% yoy dan produksi sebanyak 20.000 unit per bulan.
Wilson optimistis, perusahaannya dapat mencapai target tersebut. Pasalnya, selain terus memperluas pasar, kapasitas pabrik SLIS yang terletak di Cikupa mencapai 125.000 unit sepeda dan motor listrik per tahun, sedangkan utilisasinya baru 30%.
SLIS masih akan fokus untuk memproduksi kendaraan roda dua dan roda tiga. "Terutama dari sepeda motor listrik yang potensi perkembangannya cukup besar. Jadi ini akan menjadi fokus kami di tahun 2020," ucap Wilson.
Pada 2020, perusahaan ini juga berencana mengeluarkan produk baru, yaitu satu tipe sepeda listrik dan satu tipe motor listrik dengan kapasitas cukup tinggi mencapai 2.000 watt.
Tahun depan SLIS juga masih akan meningkatkan sarana dan prasarana distribusi berupa kendaraan dan gudang. Untuk itu, perusahaan ini akan mengalokasikan belanja modal yang nilainya hampir sama dengan 2019 yang sebesar Rp 5,29 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News