kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,44   0,99%
  • KOMPAS100 1.055   14,32   1,38%
  • LQ45 829   11,91   1,46%
  • ISSI 214   1,24   0,58%
  • IDX30 423   6,73   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,74   1,54%
  • IDX80 120   1,64   1,38%
  • IDXV30 125   0,95   0,76%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Pasca IPO, Citra Putra (CLAY) targetkan pendapatan Rp 216 miliar di tahun 2019


Jumat, 18 Januari 2019 / 14:09 WIB
Pasca IPO, Citra Putra (CLAY) targetkan pendapatan Rp 216 miliar di tahun 2019


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) tancap gas dengan mematok pendapatan tahun 2019 bisa menembus angka Rp 216 miliar.

Perusahaan yang bergerak di industri properti dan perhotelan ini pun mengincar earning before interest and tax (EBITDA) sebesar Rp 66 miliar. Selain itu pihaknya akan menekan kerugian di tahun 2019 menjadi hanya Rp 5 miliar.

Direktur Keuangan CLAY, Dodon Tri mengatakan, jika melihat laporan keuangan tahun 2018, perusahaan memang masih merugi Rp 20 miliar dengan catatan pendapatan sebesar Rp 189 miliar atau naik sekitar Rp 20 miliar.

Kendati demikian, menurutnya, secara industri potensi perhotelan dan pariwisata masih sangat besar. Di tahun 2019 , industri pariwisata memproyeksikan devisa negara dari sektor ini bisa mencapai US$ 24 miliar. Melebihi industri tambang dan perkebunan.

“Saat ini kami memiliki dua hotel yakni The Stones yang ada di Bali dan Clay yang ada di Jakarta. Kami akan terus berekspansi dengan rencana mengembangkan landbank yang sudah tersedia di Pontianak,” ujarnya saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/1).

Untuk lahan di Pontianak yang akan dikembangkan sebesar 8.500 meter persegi. Selain itu untuk belanja modal yang disiapkan tahun ini kurang lebih sekitar Rp 10 miliar sampai Rp 18 miliar. Di kawasan Pontianak tersebut akan dibangun hotel serta rumah sakit yang masih dalam tahap kajian.

Pun menurutnya, industri perhotelan memang butuh waktu untuk berkembang. Itu dikarenakan tingkat okupansi akan mempengaruhi pendapatan dari perusahaan. Saat ini pihaknya akan menjaga tingkat okupansi stabil di level 75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×