Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Analis Sinar Mas Securities Jansen Kustianto merilis laporan mengenai summary initial public offering PT Martina Berto. Jansen menulis, saat ini Martina Berto menguasai 2,5% pangsa pasar pada industri perawatan kecantikan. Kompetitor dengan pangsa pasar terbesar dalam industri ini adalah L’Oreal dengan pangsa pasar 47,2%.
Menurutnya, jika dilihat industri kecantikan secara umum, prospek industri perawatan kecantikan ke depannya cukup besar. “Apalagi mengingat besarnya populasi penduduk Indonesia, dan 51% dari populasi tersebut adalah wanita, yang merupakan pasar utama produk perusahaan,” jelasnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang akan diikuti oleh peningkatan pendapatan per kapita akan menyebabkan terjadinya peningkatan gaya hidup. Dengan begitu, akan lebih banyak masyarakat yang mengonsumsi produk-produk lifestyle seperti produk kecantikan dan kosmetik.
Saat ini, Martina Berto memiliki produk range yang cukup luas, baik untuk segmen kelas atas, menengah, dan menengah bawah. Perusahaan juga memiliki potensi untuk berekspansi ke kategori lain dalam bidang perawatan kecantikan, yang selama ini belum digarap oleh perusahaan seperti perawatan bayi, perlengkapan mandi, dan lainnya.
“Faktor-faktor tadi membuat outlook perusahaan cukup berprospek dan akan dapat meningkatkan penjualan dan laba bersih di tahun mendatang,” ujar Jansen. Apalagi setelah IPO, Martina Berto akan membangun pabrik baru dan mulai merambah pasar ekspor, dengan membuka beberapa gerai Martha Tilaar shop di Asia Pasifik.
Kendati begitu, ada sejumlah faktor lain yang kudu menjadi perhatian. Di antaranya adalah margin perusahaan. Asal tahu saja, margin Martina Berto baru membaik di tahun 2009, ke posisi 4,3%. Sebelumnya, marjin perusahaan hanya sekitar 0,6% di 2007 dan 2008. “Ke depannya, kami melihat marjin akan membaik namun tetap akan tertekan akibat banyaknya kompetitor, naiknya harga bahan baku, dan efisiensi kegiatan operasional,” paparnya.
Sementara itu, secara finansial, Martina Berto akan mampu melunasi utangnya pasca-IPO dan memiliki cukup kas untuk berekspansi tanpa harus menambah beban utang. “Ini akan berpengaruh positif terhadap laba bersih perusahaan,” pungkasnya.
Perusahaan juga akan membayar dividen sebesar 30% dari laba bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News