Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu produk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mendapat sorotan saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (25/4) bertemu dengan pemilik Tesla Inc, Elon Musk. Luhut memberikan oleh-oleh permen Kopiko bikinan Mayora.
Pada saat yang sama harga saham MYOR meningkat. Pergerakan saham MYOR juga menggairahkan pasalnya, saham MYOR secara year to date (YTD) masih bergerak turun 13,9%. Berita tersebut sukses mengubah pola MYOR dari semula bergerak di kisaran Rp 1.580. Kemarin saham MYOR ditutup di Rp 1.765.
Dus saham MYOR dalam lima hari terakhir saham MYOR telah naik 11,71%. Dan membawa kenaikan sebesar 6,33% dalam sebulan.
Baca Juga: Sejumlah Saham Lapis Kedua Ini Menarik Diburu
Penurunan harga saham MYOR dinilai wajar pasalnya emiten konsumer memang dihadapkan sentimen buruk dari kenaikan harga komoditas. Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam riset 22 April menjelaskan, MYOR menghadapi peningkatan harga soft commodities. Untuk itu MYOR menaikkan harga jual rata-rata sebesar 8%-10% di tahun ini.
"Kenaikan harga sudah dimulai pada kuartal I tahun 2022," jelas Jonathan dalam riset. MYOR juga melakukan efisiensi pengeluaran advertising and promotion pada tahun ini untuk menjaga profit.
"Kami memperkirakan, market share leading produk MYOR akan menopag kemampuan MYOR membebankan biaya ke konsumen," kata Jonathan dalam riset. Dia menyebut, market share MYOR pada produk biskuit 41%, permen 22%, coklat 35%, wafer 18% dan sarapan sereal 69,3%.
Namun harga komoditas secara umum masih tinggi. Bagi Panin Sekuritas, kondisi tersebut masih akan membebani margin laba kotor sepanjang tahun ini. Per Maret 2022 harga CPO, kopi, dan gandum masing-masing naik 57% secara yoy, 83% dan 63%.
Untungnya kinerja MYOR sepanjang tahun lalu menurut Jonathan masih sejalan dengan hitungannya. MYOR membukukan pendapatan Rp 27,9 triliun sepanjang tahun lalu memenuhi 100,3% dari proyeksi Panin. "Peningkatan pendapatan didukung dari membaiknya permintaan pasar lokal maupun ekspor," terang dia.
Baca Juga: Begini Strategi Mayora Indah (MYOR) Menghadapi Kenaikan Harga Gandum
Sepanjang tahun lalu, kontribusi penjualan di pasar domestik berkontribusi sebesar Rp 16,1 triliun sedangkan pendapatan ekspor menyumbang sebesar Rp 11,9 triliun. Namun pada kuartal I tahun 2022, MYOR menyebut akan terjadi penurunan penjualan pada segmen ekspor. "Tujuan ekspor ke negara Filipina mengalami gangguan akibat topan. Sehingga kami memperkirakan kuartal I-2022 pendapatan MYOR akan tumbuh low single digit," terang Jonathan dalam riset.
Kenaikan harga komoditas sejatinya menjadi tantangan sejak akhir tahun lalu. Margin laba kotor MYOR di kuartal IV tahun 2021 tercatat sebesar 22,9%. Untuk margin laba kotor sepanjang 2021,sebesar 24,8% turun dari periode sama tahun 2020 sebesar 29,8%.
Ke depan, Jonathan yakin, margin laba kotor MYOR akan membaik karena telah menaikkan harga jual rata-rata. MYOR telah menaikkan harga jual rata-rata produk sebesar 5%-6%.
Baca Juga: PPN Naik, Begini Strategi Emiten Konsumer untuk Jaga Penjualan
Margin laba operasional MYOR naik dibanding kuartal sebelumnya yakni pada 4,1% di kuartal IV tahun 2021 dari kuartal III sebesar 2,9%. Sementara jika dibandingkan kuartal IV tahun 2020 margin operasi MYOR bisa sebesar 13,3%. Ini karena satu dari manfaat pekerja di kuartal IV-2021.
Dengan demikian, Jonathan memperkirakan laba bersih MYOR bisa mencapai Rp 1,2 triliun di bawah estimasinya sebesar 48,1%. Karena itu, dia rekomendasi hold saham MYOR.
"Kami melihat perkembangan kinerja MYOR ke depan. Pemulihan mobilitas masyarakat sering tidak terkendali," kata Jonathan. Penjualan di festive season di tahun ini juga akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Salah satu faktor risiko yang dihadapi MYOR adalah estimasi pendapatan dan laba bersih di 2022 bakal melemah masing-masing +4% dan 48,6%.
Baca Juga: Begini Strategi Mayora Indah (MYOR) Menghadapi Kenaikan Harga Gandum
Panin Sekuritas pun memberi rekomendasi Hold saham MYOR dengan target harga Rp 1.700
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News