Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang memerah. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks Topix turun 1% menjadi 1.137,07. Ini merupakan penurunan pertama setelah Topix naik selama delapan hari berturut-turut.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average terpangkas 0,9% menjadi 13.326,65.
Salah satu faktor yang memberatkan langkah bursa Jepang adalah penguatan yen. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 06.24 waktu Sydney, yen menguat 0,1% menjadi 98,26 per dollar AS. Sebelumnya, mata uang Negeri Sakura ini sempat menyentuh level 97,63 per dollar AS, yang merupakan level paling perkasa sejak 8 April lalu.
Penguatan mata uang Jepang terjadi setelah Departemen Keuangan AS bilang pihaknya akan menekan Jepang untuk melakukan devaluasi mata uang yang kompetitif. Memang, yen terus melemah belakangan. Bahkan posisinya kian mendekati level 100 per dollar AS. Dalam enam bulan terakhir, pelemahan yen terhadap si hijau sudah mencapai 20%.
"Anda tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada perang mata uang yang terjadi saat ini," ujar Bill Gross dari Pacific Investment Management Co. Dia merekomendasikan untuk menjual yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News