Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (21/8) diprediksi bakal melemah lagi. Sebab, pasar masih cenderung wait and see menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Mengutip RTI, indeks pada perdagangan Selasa (20/8) melemah tipis 0,02% ke level 6.295,74 per saham. Pelemahan IHSG diikuti aksi net sell dari investor asing di seluruh pasar sebanyak Rp 286,70 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan pergerakan indeks pada Rabu (21/8) masih akan mencatatkan pelemahan. Hal ini juga tercermin dari pergerakan indeks secara teknikal.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,02% ke level 6.295 pada penutupan perdagangan, Selasa (20/8)
Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke levelĀ support terdekat.
"Para pelaku pasar juga tengah menantikan pengumuman BI dalam menetapkan 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR). Ditambah lagi, sentimen dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global juga turut mempengaruhi pergerakan indeks," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).
Binaartha memperkirakan IHSG cenderung bearish di kisaran support 6.235,70 hingga 6.161,66. Sedangkan untuk level resistance diperkirakan berada di kisaran 6.319,44 hingga 6.381,54.
Baca Juga: Manulife: Menyambut era suku bunga rendah, IHSG bisa ke 6.800
Sedangkan analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, secara teknikal pergerakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (21/8). Namun ketidakpastian masih cukup tinggi, lantaran pelaku pasar masih menunggu sinyal dari Federal Opern Market Committe (FOMC) dan RDG BI dalam menentukan suku bunga acuan di bulan Agustus 2019.
"Sekarang cuma karena faktor teknikal saja (IHSG bisa bullish)," jelas Sukarno kepada Kontan Selasa (20/8).
Rabu (21/8), Sukarno memperkirakan indeks bakal bergerak di kisaran 6.274 hingga 6.353. Adapun saham yang direkomendasikan Sukarno antara lain CTRA, WIKA dan LAND.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News